Kata Penghubung "Di Mana" dan "Yang Mana"

Tata Bahasa Indonesia tidak mengenal kata penghubung "di mana" dan "yang mana".

bahasa indonesia - dimana yang mana
BANYAK wartawan kita yang masih "lemah" dalam soal tata bahasa. Mungkin karena "terburu-buru" mengejar aktualitas dan "kesegeraan", wartawan jadi "kurang cermat" dalam penulisan beritanya. Salah satunya adalah dalam penulisan kata sambung "di mana" atau "yang mana".
Contoh: Real Madrid berpesta gol saat menjamu Real Sociedad di pekan 13 Liga Spanyol. El Realmemetik kemenangan meyakinkan dengan skor 5-1, di mana tiga gol di antaranya dibuat Cristiano Ronaldo. ("Bantai Sociedad, CR7 Pimpin El Pichichi").

Sebaiknya kata "di mana" dalam berita di atas dihilangkan.
Real Madrid berpesta gol saat menjamu Real Sociedad di pekan 13 Liga Spanyol. El Real memetik kemenangan meyakinkan dengan skor 5-1. Tiga gol di antaranya dibuat Cristiano Ronaldo.

Bahasa Indonesia tidak mengenal kata penghubung "di mana"

Bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya).

Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari.

Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang tepat hanyalah dalam sebagai kata tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam bentuk "di mana-mana".

Contoh:
  • Di mana ia menginap?
  • Kami akan berunding di mana ia akan menginap.
  • Di mana ia menginap, di situ keluarganya menginap.
  • Ia dapat menginap di mana-mana.
Sumber: H. Alwi; Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.*