Pengertian & Penulisan Wallahu A’lam

Wallahu A’lam
Wallahu a'lam artinya "Dan Allah Lebih Tahu atau Mahatahu" sebagai penegasan bahwa kebenaran mutlak hanya dari Allah SWT.
 
ARTIKEL atau tulisan tentang keislaman biasaya diakhiri dengan kata, kalimat, ungkapan, atau istilah Wallahu a’lam bish-shawabi 

Wallahu a'lam artinya “Dan Allah lebih tahu" atau "Dan Allah Yang Maha Mengetahui". Bish-shawabi artinya "yang benar/yang sebenarnya" dari kata shawabi yang artinya benar/kebenaran.

Penulisan wallahu a'lam bish-shawabi di akhir artikel itu guna menunjukkan atau menegaskan Allah-lah yang lebih tahu tentang kebenaran isu/masalah yang dibahas.

Penulisan wallahu a'lam juga menunjukkan sikap tawadhu' (rendah hati) dan pengakuan bahwa kebenaran yang dituliskan itu relatif, nisbi, karena kebenaran mutlak hanya dari Allah SWT yang Mahatahu.
 wallahu a'lam bish-shawabi

Anda yang sering atau sudah terbiasa membaca artikel keislaman, tentu sudah tidak merasa asing dengan istilah tersebut.

Cara Penulisan Wallahu a'lam
Banyak penulis yang keliru dalam penulisan wallahu a'lam, yaitu:
  1. Keliru dalam penempatan koma di atas (') setelah huruf a: wallahu 'alam)
  2. Keliru karea tidak menggunakan tanpa koma di atas (wallahu alam).
Penulisan wallahu a'lam yang benar adalah wallahu a'lam (menggunakan tanda koma di atas setelah huruf  a atau sebelum huruf “l”.

Wallahu a’lam, Wallahu ‘alam, dan Wallahu alam memiliki makna yang berbeda:
  1. Wallahu a’lam artinya “Dan Allah Mahatahu/Maha Mengetahui atau Lebih Tahu”.
  2. Wallahu ‘alam artinya “Dan Allah itu alam”
  3. Wallahu alam artinya --nah, ini saya tidak tahu, apa artinya alam (alif fatah, lam fatah, dan mim).
Asal kata a'lam ( أعلم) adalah ‘alima yang artinya tahu. Dari kata dasar ‘alima itu kemudian terbentuk kata  
  • ‘ilman (isim mashdar) yang artinya ilmu/pengetahuan
  • ‘alimun (fa’il) yakni orang berilmu
  • ma’lumun (pemberitahuan, maklumat)
  • a’lamu atau a’lam yag artinya "lebih tahu". 
Bandingkan, misalnya, dengan kata fadhola [utama] --> afdhol [lebih utama]; karoma [mulia] --> akrom [lebih mulia]; hasan [baik] --> ahsan [lebih baik]; kabir [besa] --> akbar [lebih besar/mahabesar].
Transliterasi Huruf 'Ain
Tanda petik tunggal atau koma di atas (‘) dalam a’lam itu transliterasi bahasa Indonesia untuk huruf ‘ain (ع) dalam bahasa Arab --seperti Jum’ah, Ka’bah, Bid’ah, Ma’ruf, dan sebagainya.

Kata a’lam artinya “lebih tahu”. Jadi, kian jelas ‘kan, penulisan yang benar: Wallahu a’lam, bukan Wallahu ‘alam dan bukan pula Wallahu alam.

Tentu, kesalahan penulisan itu tidak disengaja, salah kaprah aja alias kesalahan yang sering dilakukan, secara sadar atau tidak sadar, merasa benar –padahal salah—karena tidak ada yang mengoreksi. Saya yakin, maksudnya Wallahu a’lam, “Dan Allah Mahatahu”.

Demikian Pengertian & Penulisan Wallahu A’lam Bish-Shawabi. Semoga kita berhati-hati dan kian paham.  Wallahu a'lam bish-shawabi. (http://www.romelteamedia.com).*

Tips & Kunci Sukses Bisnis Online: 4P

Kunci Sukses Bisnis Online
Tips & Kunci Sukses Bisnis Online: 4P

ZAMAN sulit begini bisnis online menjadi alternatif bagi para pengangguran seperti saya. Bisnis online yaitu menjalankan usaha atau nyari duit di internet dengan menjual jasa atau barang.

Saya sendiri tengah merintis untuk menjalani bisnis online dengan menjadi "blogpreneur" --publisher Google Adsense dan jualan jasa pembuatan situs web/blog, sesekali review produk atau toko onlone jika ada penawaran (posting advertorial).


Kunci Sukses 4P
Saya masih ingat pelajaran bisnis media dari alm. Atang Rustiwa (pendiri Pikiran Rakyat Bandung) yang menyebutkan kunci sukses bisnis media ada empat. Terangkum dalam 4P
  1. P = Product. Kualitas produk harus bagus.
  2. P = Promotions. Promosi harus gencar dan efektif.
  3. P = Please. Memudahkan pelanggan mendapatkan produk/jasa.
  4. P = Price. Harga terjangkau dan bersaing.
Kunci sukses bisnis media tersebut bisa diterapkan di bisnis non-media, termasuk bisnis online.

9 Aturan Utama
Untuk bisnis online dengan "hub" website atau blog toko online, berikut ini tips sukses bisnis online dari Addicted2Success. Intinya, optimalkan situs web toko online atau blog bisnis Anda sehingga mengundang banyak pengunjung.

Ke-9 "Golden Rules" di bawah ini saya "terjemahkan secara bebas" plus penambahan keterangan.
 
1. Pastikan situs web Anda sederhana dan terorganisasi dengan baik
Keep Your Website Design Simple and Well-Organized. Istilah desain web/blog, gunakan template simple, clean, user friendly, seo friendly, dan fast loading serta mobile friendly (responsive).

Atur internal links sedemikian rupa sehingga memudahkan pembaca menjelajah konten web Anda, seperti kotak pencarian, list kategori/label, produk terkait, produk terbaru, produk terlaris (top sales), popular posts.

2. Lakukan Respons Cepat kepada Pengunjung.

Respond To Your Visitors Promptly. Jangan biarkan calon pembeli potensial Anda menunggu lama untuk mendapatkan respons atau jawaban, jika mereka bertanya apalagi memesan (order).

3. Interaksi dengan Pengunjung.
Engage Your Visitors. Jadikan pengunjung sebagai partisipan aktif di website Anda. Sediakan kolom komentar dan tombol berbagi (social share).

4. Beri Alasan Agar Pengunjung Kembali ke Web Anda.
Give Your Visitors a Reason To Come Back. Kemukakan produk unggulan Anda yang akan datang atau posting menarik yang akan diupdate di web Anda.

5. Jangan Berlebihan dalam Penjualan
Do Not Over-Sell To Your Visitors. Jangan berharap pembeli memborong semua produk Anda. Jangan pula melulu menawarkan produk di website Anda. Isi konten web dengan posting menarik dan bermanfaat bagi pembaca.

6. Jangan Berlebihan dalam Teknik SEO
Do Not Over Optimize Your Website. Gunakan Pengoptimalan Mesin Pencari (Search Engine Optimization/SEO) yang wajar.

Menggunakan Meta Tags SEO, template seo friendly, fast loading, dan responsive sudah cukup, ditambah posting berkulitas dengan optimisasi on-page yang wajar --misalnya tidak berlebihan dalam mengulang kata kunci.

7. Hati-Hati Menebar Link
Do Not List Your Website In Bad Neighbourhoods. Hati-hati blogwalking dan meninggalkan link. Jika blog bisnis Anda nge-link ke situs yang tidak kredibel, bisa-bisa menurunkan reputasi blog bisnis Anda.

8. Kelola Newsletter Berkualitas.
Maintain a High Quality Mailing List. Siapkan "Subscribe Form" atau Kotak Berlangganan agar memudahkan pengunjung mendapatkan info, penawaran, atau produk terbaru dari web bisnis Anda.

9.  Ingat, Konsumen Anda adalah "Real People".

Meski bermain di dunia maya, ingat selalu bahwa konsumen Anda adalah manusia juga. Real People. Bukan mesin atau robot.

Demikian tips & kunci sukses bisnis online. Kuncinya ada di blog bisnis Anda. Kian menarik akan makin banyak pengunjung dan konsumen.

Anda, terutama yang sudah sukses berbisnis online, bisa "sedekah ilmu" dengan berbagai kiat sukses di kolom komentar.

Tipsnya masih kurang? Silakan Googling: Kunci Sukses Bisnis Online. Wasalam. (http://www.romelteamedia.com/).*

Fairness Doctrine: Panduan Wartawan Menulis Berita

fairness doctrine berita
Fairness Doctrine (Doktrin Kejujuran) adalah prinsip pemberitaan yang mengharuskan wartawan tidak percaya begitu saja (skeptis) tentang sebuah fakta atau pernyataan yang disampaikan narasumber.

Fairness Doctrine juga menjadi filter bagi redaksi dalam menilai sebuah rilis (press release) yang diterima dari sebuah instansi/perusahaan. 

Fairness Doctrine mengajarkan agar wartawan, sebelum menulis berita, benar-benar melakukan verifikasi, cek dan ricek, atas kebenaran sekaligus "kemasukakalan" sebuah peristiwa.

Wartawan harus melakukan verifikasi apakah sebuah fakta itu benar-benar "masuk akal" alias bisa diterima akal sehat.

Demikian konsep Fairness Doctrine yang saya pahami, sesuai dengan penjelasan pakar pers, Atmakusuma, dalam sebuah pelatihan jurnalistik yang pernah saya ikuti.

Konsep ini berasal dari aturan, regulasi, atau kebijakan Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat atau United States Federal Communications Commission (FCC) yang mengharuskan media memberitakan sebuah peristiwa, terutama isu kontroversial, secara jujur, wajar, dan berimbang.

The Fairness Doctrine was a policy of the United States Federal Communications Commission (FCC), introduced in 1949, that required the holders of broadcast licenses to both present controversial issues of public importance and to do so in a manner that was, in the Commission's view, honest, equitable and balanced. ( Fairness Doctrine - Wikipedia, the free encyclopedia).

Inti dari Fairness Doctrine adalah kewajiban media yang diatur pemerintah untuk menampilkan informasi yang berimbang, tentunya Jujur apa adanya, tanpa dikurangi dan ditambahi, dan tanpa menyisipkan kepentingan suatu pihak.

Akibat Fairness Doctrine: Publikasi HOAX
Wartawan yang tidak menaati kaidah Fairness Doctrine sering terjebak pada sumber berita hoax alias berita bohong yang kian populer di dunia maya. (Baca: Fenomena Hoax Ekses Kebebasan Dunia Maya).

Contoh "kekhilafan" wartawan kita adalah saat mengutip berita tentang sebuah kota di Amerika Serikat yang menerapkan syariat Islam: Dearborn, Michigan. Sungguh memalukan, wartawan atau media kita begitu saja mengutip/menerjemahkan berita dari situs satir National Report.

Situs berita seperti merdeka.com dan liputan6.com menurunkan berita tersebut yang dikutip (copas) oleh media dan blogger dengan judul yang relatif seragam:  Ini Kota Pertama di Amerika yang Terapkan Syariat Islam.

Kabar bahwa Kota Dearborn, negara bagian Michigan, Amerika Serikat, menerapkan Syariat Islam itu HOAX alias berita bohong.

Sumber berita adalah posting yang ditulis situs web satir National Report: City in Michigan First to Fully Implement Sharia Law.

Situs web satir artinya situs yang berisi berita sindiran, bukan berita beneran, seperti diberitakan Huffington Post: Dearborn, Michigan Is Under Sharia Law, Says Satirical Website.

Sayangnya, berita itu dianggap beneran oleh --misalnya-- wartawan merdeka.com dengan menulis berita: Ini kota pertama di Amerika yang terapkan syariat Islam.

Sejumlah situs Islam, sebut saja Islamedia.co dan Arrahmah.com juga turut "terjerumus" mengabarkan hoax tersebut. Lainnya, misalnya,  Harian Aceh.

Kebayang 'kan, jika redaksi National Reports membaca berita mereka, maka bisa jadi mereka menertawakannya dan bahkan mungkin menyebut media-media tersebut "bloon" (maaf) atau "jahil" karena dengan mudah percaya begitu saja atas info yang muncul.

Dalam kasus hoax kota pertama di Amerika yang menerapkan syariat Islam ini, jelas ini "kecerobohan" wartawan/redaksi sekaligus akibat pengabaian Fairness Doctrine sebagai salah satu panduan penulisan berita. Semoga tidak terulang. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Facebook Rilis Logo Baru, Gak Nyadar 'Kan?

MEDIA Sosial Facebook merilis logo baru. Tidak jauh berbeda, terutama dari sisi warna, sehingga pengguna Facebook (Facebooker) tidak terlalu "ngeh" dengan perubahan logo ini.

Dilansir Pioneer News, kebanyakan Facebooker --termasuk saya dan Anda (?)-- tidak memperhatikan perubahan logo Facebook yang dirilis Rabu (1/7/2015) ini. Desainer membuat logo baru ini lebih sederhana dan ramah (simpler and friendlier).

Perubahan "drastis" hanya dari jenis huruf, seperti tampak dalam gambar di bawah ini:

logo baru facebook

Teks pada logo baru terlihat lebih ramping. Perubahan yang paling kentara terletak pada perubahan bentuk huruf "a" dan "o" yang lebih bulat.

Creative Director Facebook, Josh Higgins, mengatakan, perubahan tersebut bertujuan membuat logo Facebook terlihat "lebih modern dan lebih ramah".

"Kami bekerja sama dengan Eric Olsen (desainer huruf Klavika) dan mengembangkan sebuah jenis huruf untuk merefleksikan di mana kita sekarang dan tujuan kita,” jelas Higgins.

Apa makna perubahan logo ini bagi pengguna? Hmmm.... gak ada kayanya. Biasa aja. Lalu kenapa saya posting soal ini? Gak tahulah, cuma update blog ini aja... Lama gak update :) Wasalam. (www.romelteamedia.com).*