Irresponsible Journalism: Judul Berita Kalimat Tanya

judul berita news headline
JANGAN pernah tergoda untuk membaca berita yang judulnya berupa kalimat tanya atau menggunakan tanda tanya di akhir kalimatnya. Pasalnya, jawabannya selalu "NO" (Tidak).

Di Wikipedia kita menemukan istilah Betteridge's Law of Headlines, sebuah pepatah yang menyatakan:

"Setiap judul berita yang diakhiri dengan tanda tanya dapat dijawab dengan kata tidak (Any headline that ends in a question mark can be answered by the word no). Dalam kalimat lain: “If there is a question in a headline, the answer is always no”.

Kenapa demikian? Judul berita berupa kalimat tanya menunjukkan wartawan sendiri meragukan kebenaran fakta yang diberitakannya. Jika jawabannya "ya", maka tidak akan muncul judul berita berupa pertanyaan.

If the answer is “yes,” then it’s a fact and there would be no reason to ask a question. The questions are often sensational ("Will coffee kill you?” is one example) and “no” is the usual answer to a wild rumor.

Kita ambil contoh "berita lama" tentang Sophia Latjuba & Ariel Noah yang menggunakan judul berita berupa kalimat tanya
Sebagai pembaca, mari kita jawab pertanyaan kedua pertanyaan itu: "Kami tidak tahu... Anda 'kan yang menjadi wartawan? Anda 'kan yang ngeliput dan membuat berita? Kok malah tanya kami sebagai pembaca? Bijimane sih ente...?"

Di kelas, di pelatihan, di blog, dan "di mana saja" saya "selalu" mengatakan kepada mereka yang sedang belajar menulis berita: "Jangan menulis judul berita dengan kalimat tanya!".

Argumentasi saya, berita itu informasi, kabar buat pembaca, lha.... kalo judulnya berupa kalimat tanya, itu bukan info, bukan kabar, bukan berita, melainkan nanya, pertanyaan! Kok, wartawan malah bertanya ke pembaca?

Ragukan Fakta? Tulis: "Dikabarkan"!

Saya pernah share berita detik.com yang judulnya berupa kalimat tanya. Saya menulis begini:

"Contoh judul berita yang keliru karena berupa kalimat tanya. Berita itu memberikan informasi, bukan bertanya ke pembaca. Judul berita ini akan lebih OK jika, misalnya: "Madya Praja Putri IPDN Jatinangor Dikabarkan Baku Hantam". Berita yang saya share judulnya begini: Madya Praja Putri di IPDN Jatinangor Saling Baku Hantam?

Seorang akademisi Jurnalistik dari Fikom Unpad turut berkomentar:

"Kalau sejauh yang Ane pelajari, kadang ada juga judul yang pake tanda tanya kaya begini, yaitu ketika redaktur "belum yakin" dengan fakta yang ditulis dalam judul berita. Artinya judul dengan tanda tanya seperti itu ditulis, lantaran redaktur masih ragu...apakah betul terjadi saling baku hantam? hehehe just share," tulisnya.

Hal senada pernah dikemukakan kawan saya dari Koran Tempo. Intinya, wartawan "belum yakin" sehingga memilih judul berupa kalimat tanya, juga karena "supaya menarik perhatian", bikin pembaca penasaran. 

Saya bilang, ada cara lain untuk mengatasinya, misalnya dengan memilih kata "dikabarkan" atau jika perlu "digosipkan". 

Misalnya, "Sophia Dikabarkan Akan Menikah dengan Ariel", "Sophia Bantah Masuk Islam karena Ariel", "Madya Praja Putri IPDN Dikabarkan Baku Hantam".

Di situs Wiki Answer, ada pertanyaan, bolehkan judul berita menggunakan kalimat tanya? (Can a newspaper headine be a question?).

Jawabannya: The headline of a newspaper is the first few words that tell someone what the article is about. Perhatikan, "tell someone", bukan "ask someone". Jadi, jawabannya: NO, It Can Not!

Soal judul berita berupa kalimat tanya juga menjadi "perdebatan": Are question headline to o vague to use?

Jurnalisme Tidak Bertanggung Jawab

Memang, membuat judul berita berupa kalimat tanya bukan pelanggaran pidana, bukan pula pelanggaran kode etik jurnalistik. Lagi pula, "biar pembaca penasaran". Tapi ingat, judul berita berupa kalimat tanya: 
  1. Tidak Efektif --tidak membuat pembaca segera tahu inti berita.
  2. Bisa masuk kategori "jurnalisme tidak bertanggung jawab" (irresponsible journalism).
  3. Sang wartawan bisa dianggap "ikut arus" menjadi "wartawan gosip", setidaknya terpengaruh oleh "acara infotainment".
Bukankah jurnalistik online disebut juga jurnalisme judul (headline journalism) karena pembaca umumnya hanya membaca judul berita? Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Referensi:

Menulis Berita SEO Friendly ala CNN & Daily Mail

CNN dan Daily Mail menggunakan story highlight yang "memanjakan pembaca". Pengunjung web yang biasa "terburu-buru" saat membaca berita online sangat menyukai gaya penyajian berita model keduanya --sangat user friendly! What a Good News!!!
 
good news
DUA situs berita terkemuka di Amerika Serikat dan Inggris, CNN dan Daily Mail, memiliki gaya penulisan berita yang relatif sama untuk pengoptimalan mesin pencari (SEO Friendly).

Kedua situs ini menulis judul berita plus eye catchy-lead yang memungkinan mesin pencari mengindeks dan menempatkannya di peringkat atas halaman hasil pencarian (SERP).

Beberapa situs berita di Indoensia juga tampak mulai "meniru" gaya penulisan berita ramah mesin telusur (SEO Friendly) ini.

Gaya penulisan berita CNN & Daily Mail bukan saja ramah mesin pencari, tapi juga ramah pengguna (User Friendly). Kita ambil contoh dua berita di bawah ini:




gaya berita cnn


gaya berita daily mail


CNN dan Daily Mail menggunakan story highlight yang "memanjakan pembaca". Pengunjung web yang biasa "terburu-buru" saat membaca berita online sangat menyukai gaya penyajian berita model di atas --sangat user friendly!

Keduanya menghindari gaya "jurnalisme clickbait", yaitu penulisan judul berita yang semata-mata berorientasi klik (jumlah kunjungan) namun sifatnya "menjebak" dan "mengesalkan" pembaca.

Media Berita Online Indonesia tidak usah malu meniru gaya penulisan berita seo friendly ala CNN dan Daily Mail ini. Sajian berita keduanya sama sekali jauh dari "jurnalisme sampah" (garbage journalism) ala "umpan klik" (clickbait) yang menyembunyikan substansi berita di judul dengan harapan diklik pengguna.

Pembaca sering dibuat kesal dengan judul-judul berita berupa umpan klik, seperti "Inilah...", "Ini dia...", "Wow...", "Heboh...!" dan sebagainya.

Yang seharusnya bilang "heboh", "menakjubkan", dan "wow" itu pembaca, bukan wartawan yang menulis berita!

Sekali lagi, Teknik Menulis Berita SEO Friendly ala CNN & Daily Mail patut diapresiasi. Sangat ramah pengguna! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Gerakan Santri Menulis, Great Idea!

Gerakan Santri Menulis, Great Idea!
SAYA baru tahu ada Gerakan Santri Menulis malam ini (22/6/2015), saat membaca berita Gerakan Santri Menulis Datang, Para Santri Senang.

Posting ini merupakan bentuk apresiasi, dukungan, dan kegembiraan saya akan adanya gerakan tersebut.

Saya baru tahu ada Gerakan Santri Menulis, mungkin karena saya "kurang baca" berita.

Yang bikin saya kaget, ternyata Gerakan Santri Menulis ini sudah yang ke-21 kali! Ditulis dalam berita itu: "...Gerakan Santri Menulis tahun ini telah memasuki tahun ke-21 lho."

Pertanyaan saya, di mana saya bisa membaca tulisan para santri itu? Sudah tahun ke-21 lho... pastinya sudah banyak bingit tulisan para santri itu.

Saya yakin, tulisan mereka "bergizi". Secara, sehari-hari 'kan para santri itu "menyantap" ilmu agama (Islam) dari kitab-kitab kuning dan diajarkan langsung oleh para ahli (ulama/kyai).

Kita berharap, para santri itu "keep writing" menyebarkan ilmu agama, menjadi jurnalis Muslim yang memerankan muaddib (pendidik Islami), musaddid (pelurus info Islam), muwahid (pemersatu umat), mujaddid (pembaharu atau "corong" pembaharuan pemahaman Islam), dan mujahid (pejuang Islam di medan perang informasi/media).

Semoga para instruktur pemateri Gerakan Santri Menulis tidak hanya membekali para santri dengan teknik menulis, tapi juga mengajarkan BLOGGING sebagai sarana terbaik dan termudah saat ini untuk mengasah keterampilan menulis.

Para santri tidak hanya mengandalkan media-media mainstream ataupun media internal pesantren untuk menyebarluaskan karya tulisnya, tapi juga publikasi tulisannya di blog pribadi mereka dan di blog atau situs web pesantrennya.

Bayangkan, betapa "ramai" ilmu-ilmu Islam dari dunia pesantren "berseliweran" di jagat maya (internet) dan/atau blogosphere (personal websites and blogs collectively).

Menyebut nama "santri", kita tentu ingat lagu qashidah Kota Santri yang menggambarkan suasana di kota santri, asyik senangkan hati, belajar ilmu agama, bermanfaat dunia akhirat. "Duha ayah ibu, berikanlah izin daku/ untuk menuntut ilmu/ pergi ke rumah guru/ mondok di kota santri... ila akhiri lirik lagu".

I said, Gerakan Santri Menulis is Great Idea! Pasalnya, salah satu khazanah budaya ulama yang terlupakan adalah budaya menulis. Bukankah kitab-kitab kuning itu ada karena para ulama dulu suka menulis?

Bukankah Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Arba'in Nawawi, Safinatun Naja', Jurumiyah, Riyadhush Shalihin, Fiqhud Da'wah, Fiqhus Sunnah, Alfiyah, Ta'limul Muta'allim, dan banyak lagi kitab itu merupakah produk menulis para ulama dulu?

Gerakan Santri Menulis, saya harap, meluas ke semua kalangan santri, guna meneruskan atau mewarisi tradisi menulis para ulama. Menulis itu akan membuat ilmu jadi "abadi", demikian juga penulisnya.

Menulis itu mengingat ilmu. Nabi Muhammad Saw juga memerintahkan kaum Muslim "qayyidul 'ilma bil kitabah" (ikatlah ilmu dengan tulisan). Banyak sekali manfaat menulis: sedekah ilmu, amal jariyah, dakwah, menebar inspirasi, motivasi, dll.

Ayo, santriawan santriawati, just write, keep writing, go blogging! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Foto: suaramerdeka.com

Ramadhan Momentum Kaderisasi MC & Khotib

Ramadhan Momentum Kaderisasi MC & Khotib
Contoh Naskah MC Ceramah Tarawih Ramadhan

DALAM perspektif komunikasi praktis, Ramadhan merupakan momentum kaderisasi Pembawa atau Pemandu Acara (MC) bahkan Khotib Jumat.

Pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau pengurus masjid hendaknya memberikan kesempatan kepada anak-anak muda (remaja masjid) untuk menjadi MC sebelum ceramah tarawih.

Biasanya, sebelum shalat tarawih dilaksanakan, pihak DKM menyampaikan pengumuman, termasuk mengumumkan nama imam dan penceramah tarawih. Nah, kesempatan itu hendaknya dimanfaatkan oleh pihak DKM untuk kaderisasi MC dan Khotib.

Maksudnya, anak-anak muda (remaja masjid), diberi kesempatan untuk mengasah Keterampilan Public Speaking mereka dengan menjadi MC. Dari "latihan" itu, nantinya anak-anak muda remaja masjid itu akan terbiasa berbicara di depan umum, jadi MC, bahkan seiring meningkatkan wawasan keislaman meraka, suatu saat mereka menjadi khotib Jumat.

Jadi, para pengurus DKM yang biasanya "kaum tua" (maaf ya...), hendaknya "legowo" memberikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk tampil di podium. Gak lama kok, paling sekitar 5 menit doang, untuk menyampaikan pengumuman sebelum shalat tarawih.

Contoh Naskah MC Ceramah Tarawih

Assalamu'alaikum Wr Wb. 
Hadirin Jamaah Masjid yang sama-sama mengharap ridho Allah SWT....

Saya --Ahmad Fulan-- atas nama DKM, akan menyampaikan beberapa informasi sebelum kita mendengarkan ceramah dan melaksanakan shalat tarawih.

Pertama, penerimaan kotak amal atau kencleng malam kemarin sebesar dua juta rupiah. Total penerimaan sedekah kotak amal tarawih hingga hari ke... Ramadhan ini sebesar 6 juta rupiah.

Kedua, penceramah dan imam tarawih malam ini adalah Bapak Ustadz Saha, dengan tema ceramah "Puasa Bukan sekadar Menahan Lapar Dahaga".

Informasi ketiga atau terakhir, penceramah dan imam tarawih besok adalah Ustadz Fulan, dengan tema ceramah "Syukur Nikmah Membuka Pintu Rezeki".

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Nah, ringkas 'kan? MC gak usah berlama-lama! Jangan sampai durasi ngemsi lebih lama dari durasi ceramah tarawih yang biasanya sekitar 15 menitan.

Tugas MC itu mengantarkan pemateri, bukan menjadi pemateri. Dalam konteks shalat tarawih, tugas MC adalah mengenalkan imam dan penceramah atau pemateri (introducing the speaker) dan menyampaina info penting dari DKM untuk jamaah masjid. Semoga bermanfaat. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Top 8 Tips & Strategi Manajemen Media Sosial


Strategi Manajemen Media Sosial
Top 8 Tips & Strategi Manajemen Media Sosial. Jadikan Website sebagai HUB!
 
BAGAIMANA mengelola media sosial (social media) yang "baik dan benar", termasuk untuk kepentingan bisnis online?

Delapan tips dan strategi media sosial berikut ini layak banget dipahami dan dilakukan. Setidaknya, dengan memahami strategi pengelolaan media sosial ini, para admin medsos lembaga, instansi, atau bisnis online memiliki panduan yang baik.

Strategi ini berintikan "konten adalah raja", menghibur, dan.. memberi (giving). Promosi online bukan gencar nawarin produk, barang, atau produk. Jika itu dilakukan, alih-alih mendapatkan konsumen/klien, yang terjadi malah sebaliknya: dijauhi pembeli potensial.

8 Tips dan Strategi Media Sosial


1. Menyediakan Konten Berkualitas

Konten adalah raja (content is king) tidak terbantahkan. Google, sebagai mesin pencari terpopuler saat ini, juga mengutamakan konten berkualitas. (Steps to a Google-friendly site)

Kehadiran media sosial Anda meningkat atau tidak, tergantung pada bagaimana Anda memikat audience. Untuk itu, buatlah audiens Anda terkesan dengan konten yang berkualitas.

Jadi, berikan mereka update status Facebook, tweet, gambar Pinterest, dan posting blog terbaik Anda. Teruslah memberikan pembaca Anda konten yang berkualitas.

Jadikan website sebagai "pusat" (hub) dan medsos mendistribusi dan "memainkannya". Mengabaikan website dan lebih apalagi hanya mengandalkan media sosial adalah kesalahan besar. (Use Your Company Website as the Hub of Your Online Marketing).

2. Perlihatkan Ketertarikan

Memperlihatkan minat kepada para pengikut akun media sosial seperti Facebook dan Twitter sangatlah penting. Buktikanlah kepada audiens, Anda benar-benar tertarik dengan kehidupan mereka. Hal itu termasuk permasalahan yang mereka hadapi dan pengalaman yang mereka bersedia untuk berbagi(9 Facebook Marketing Strategies to Build Super Fans)

3. Ceritakan kisah inspiratif

Orang-orang suka cerita, terutama cerita yang dapat menginspirasi mereka. Guna menarik perhatian audience ke pasar Anda, berikanlah sebuah cerita yang membuat mereka termotivasi atau menghangatkan hati. 


4. Saling berbagi link menarik

Sebuah studi yang dilakukan oleh HubSpot menunjukkan, tweet dengan link terkait lebih sering di-retweet daripada yang tidak ada link-nya. Itu artinya, jika Anda menemukan sebuah artikel atau posting yang menurut Anda benar-benar dapat membantu pembaca, cobalah untuk berbagi.

5. Memanfaatkan tombol pada laman situs Anda

Tombol (button) seperti “berbagi” (share), “tulis komentar” (write a comment, leave a reply), atau “klik [anhor text] untuk mempelajari lebih lanjut” memberitahu pembaca apa yang harus dilakukan selanjutnya setelah membaca update media sosial atau posting Anda. Tombol-tombol social share itu mendorong keterlibatan khalayak.

6. Lontarkan pertanyaan terbuka

Cobalah mengajukan pertanyaan di akhir posting Anda. Hal ini memicu percakapan dengan mengundang pembaca untuk berbagi ide dan pikiran mereka.

7. Gunakan gambar-gambar yang indah/menarik

Berikanlah gambar-gambar yang eye-catching dibanding kata-kata yang tidak penting. Sebuah gambar dapat mencuri perhatian audience Anda.

Gunakanlah gambar besar dan kreatif bersamaan dengan strategi media sosial dan taktik Anda. Tweet dengan gambar potensial diretweet ketimbang hanya teks. (Use Images on Twitter to Get More ReTweets).

8. Perbarui laman media sosial secara teratur

Selalu update akun media sosial Anda. Jangan biarkan kosong dan membosankan. Konsistenlah memperbarui semua akun media sosial Anda dan teruslah berkomunikasi dengan pembaca dengan membuat komunitas online.

Demikian 8 Tips dan Strategi Media Sosial untuk kepentingan bisnis atau pelayanan prima secara online. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Referensi: business2community.com, marketing.co.id, information-management.com

Manifesto dan Etika Internet (Netiket)

Manifesto dan Etika Internet
Manifesto dan Etika Internet (Netiket) merupakan "pedoman dasar" bagi pengguna internet  agar aman, nyaman, dan "beradab" saat browsing dan surfing di dunia maya.

Pengertian Manifesto Internet
Manifesto adalah pernyataan terbuka tt tujuan dan pandangan seseorang atau suatu kelompok (KBBI).

Manifesto Internet (Internet Manifesto) merupakan pernyataan sekelompok blogger Jerman berisi panduan ringkas dan praktis untuk memahami dunia internet  sebagai "new media" atau sarana baru komunikasi dan penyebarluasan informasi.

Manifesto ini berisi dasar-dasar atau pengetahuan dasar (basic knowledge) seputar media internet.

Pengertian Etiket
Etika Internet (Netiket, Netiquette) adalah etika komunikasi atau "adab" (sopan-santun) dalam berkomunikasi di internet.

Netiket bisa kita sebut sebagai “adab pergaulan di dunia maya”. Yang melanggar netiket bisa dibilang "tidak beradab" (uncivilized people).

17 Poin Manifesto Internet 

Manifesto Internet adalah "pernyataan terbuka tentang internet" ini disusun dan dideklarasikan oleh sejumlah blogger Jerman tahun 2009.


Manifesto Internet sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa, namun belum ada yang menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. Di situs resmi Internet Manifesto, belum ada menu “Bahasa Indonesia” atau “Indonesian”.

Internet Manifesto lebih merupakan "panduan bagi wartawan" (journalist guide) untuk memahami internet agar mampu mempublikasikan berita di dunia maya dengan baik dan efektif. Pasalnya, sebagai new media, media internet sama sekali berbeda dengan media konvensional --media cetak (printed media) dan elektronik (electronic media --radio, televisi, film).

Ada 17 poin deklarasi, diawali dengan penegasan bahwa internet itu berbeda dengan media-media konvensional:  "The Internet is different."

Ruang publik, istilah, dan keterampilan yang dibutuhkan  juga berbeda. Jurnalis internet pun menempuh proses atau metode yang berbeda dalam memproduksi dan menyebarkan berita.

Internet diibaratkan “kerajaan media ukuran saku” (a pocket-sized media empire). Masyarakat saat ini adalah masyarakat internet. Wikipedia atau YouTube sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Soal kebebasan, disebutkan, kebebasan Internet tidak dapat diganggu-gugat. Memblokir akses ke Internet dinilai “membahayakan aliran bebas informasi” dan merusak “hak dasar tentang menentukan informasi sendiri”.

Internet adalah kemenangan informasi. Saat ini setiap orang, melalui internet, dapat menginformasikan diri mereka lebih baik dari sebelumnya.

Internet meningkatkan jurnalisme. Melalui internet, jurnalisme dapat memenuhi peran sosial-pendidikan dalam cara baru.

Konten internet itu “abadi”. Internet membangun. Online, teks, suara, dan gambar tidak lagi harus bersifat sementara. Mereka tetap ada sehingga membangun sebuah “arsip sejarah kontemporer”.

Internet Manifesto juga mengingatkan dan menegaskan, “kualitas tetap kualitas yang paling penting”. Prinsip jurnalisme harus tetap ditegakkan.

Internet Manifesto ini diakhiri dengan pernyataan All for all. Semua untuk semua. Pengguna saling bertukar informasi, saling koreksi, dan berinteraksi. “Not the journalists who know it all are in demand, but those who communicate and investigate.

Internet Manifesto versi bahasa Inggis dan bahasa lainnya dapat dibaca di laman resmi Internet Manifesto

10 Poin Etika Internet (Netiket)

etika etiket
Dalam literatur komunikasi kita mengenal etika komunikasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan etika sebagai “ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)”.

Etika sering disebut juga dengan “etiket” (étikét), yaitu ”tata cara (adat sopan santun, dsb) dalam masyarakat beradab dl memelihara hubungan baik antara sesama manusianya” (KBBI).

Kita bisa memaknai etika komunikasi dengan “sopan-santun atau tatakrama dalam berkomunikasi” atau “cara berkomunikasi yang baik”.

Etika komunikasi di internet dikenal dengan istilah Netiquette –kependekan dari “Network Etiquette” atau “Internet Etiquette”.

Netiquette (Inggris) atau Netiket (Indonesia) dapat dimaknai sebagai “sopan-santun dalam berkomunikasi di internet, seperti dalam chatting, kirim pesan, menulis status facebook, “berkicau” di twitter, menulis di blog (website), dan berkomentar di situs berita”.

Etika komunikasi di internet pada dasarnya sama dengan etika berkomunikasi di “dunia nyata” dalam kehidupan sehari-hari, seperti jujur, menggunakan kata-kata yang baik (sopan), ramah, serta berbicara jelas dan mudah dimengerti.

Salah satu rujukan netiket adalah artikelVirginia Shea (Netiquette, by Virginia Shea, published by Albion Books, San Francisco (info@albion.com). ©1994 Virginia Shea) berjudul The Core Rule of Netiquette.

Shea memberikan 10 peraturan ketika berinteraksi di dunia maya. Intinya sama dengan etika komunikasi dalam dunia nyata, seperti jangan menyakiti, jangan menyinggung perasaan, berbicara efektif, jangan sungkan minta maaf jika keliru, dan sebagainya.

Berikut ini etika komunikasi di internet atau –dalam istilah Shea– peraturan inti etika berinternet (netiquette/netiket).

Core Rule of Netiquette
1. Remember the human.
Jangan lupa, orang yang membaca email atau posting Anda adalah manusia juga yang punya perasaan –bisa tersinggung atau sakit hati. Jadi, jangan menyakiti hati orang lain. Jangan kirim email atau posting yang sekiranya mempermalukan.

2. Adhere to the same standards of behavior online that you follow in real life.
Standar etika komunikasi internet sama saja dengan etika komunikasi di dunia nyata, seperti etis, menghargai pendapat orang lain, dan jangan dan melanggar hukum (breaking the law is bad Netiquette).

3. Know where you are in cyberspace.
Setiap situs atau forum online biasanya punya aturan main. Maka, taati aturan itu. Baca dulu aturan sebelum gabung. “Intai dulu sebelum melompat” (Lurk before you leap). Sadari Anda ada di forum apa dan bagaimana.

4. Respect other people’s time and bandwidth.
Posting pesan yang sesuai dengan grup diskusi. Jangan ajukan pertanyaan bodoh. Baca dokumen FAQ (Frequently Asked Questions) atau “Yang Sering Ditanyakan” (YSD).

Jangan posting hal yang sekiranya sudah diketahui anggota grup (don’t waste expert readers’ time by posting basic information).

Jika Anda tidak setuju dengan sebuah forum online, jangan buang waktu dengan “menggugat” mereka. Tinggalkan saja! (If you disagree with the premise of a particular discussion group, don’t waste the time and bandwidth of the members by telling them how stupid they are. Just stay away).

5. Make yourself look good online.
Cek grammar dan ejaan (tata bahasa) sebelum posting. Pahami yang Anda katakan dan pastikan ia masuk akal. Know what you’re talking about and make sense.

6. Share expert knowledge.
Bagi pengetahuan dan wawasan Anda.Sedekah ilmu! Jawab pertanyaan yang ada jika Anda tahu.

7. Help keep flame wars under control.
Kendalikan emosi Anda! Jangan posting apa pun dalam keadaan marah! Jangan posting atau kirim komentar yang bernada amarah tinggi! Ada pepatah:

Sesuatu yang dimulai dengan rasa marah akan menghasilkan penyesalan. Jangan ragu minta maaf jika Anda keliru atau menginggung perasaan orang lain.

8. Respect other people’s privacy.
Hargai privasi orang. Jangan baca email, pesan, atau inboks pribadi orang lain. Don’t read other people’s private email.

9. Don’t abuse your power. 
Jangan menyalahgunakan kekuasaan. Jangan korupsi! Makin besar kekuasaan yang Anda mikiki, kian penting bagaimana menggunakannya. The more power you have, the more important it is that you use it well.

10. Be forgiving of other people’s mistakes. 
Jika orang lain salah, maafin aja….!

Kepatuhan atau pelanggaran atas Etika Internet di atas akan menjadi "cermin beradab-tidaknya" seseorang di dunia maya, mungkin juga sekaligus cermin moralitas dan perilakunya di dunia nyata.

Secara teknis, netiket juga termasuk cara penulisan, seperti "jangan gunakan huruf tebal semua (all caps) di judul" karena kata-kata dengan semua huruf tebal bermakna "teriak".

Mengikuti Prinsip dan Teknik Menulsi di Media Online juga termasuk bagian dari pengalaman manifesto dan etika internet. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Tips Menjadi Pembawa Acara (MC)

Tips Menjadi Pembawa Acara (MC)
Cara Menjadi Pemandu Acara (Master of Ceremony) 

SETIAP acara membutuhkan pemandu atau MC. Bahkan, shalat Jumat pun membutuhkan MC sekadar mengumumkan nama imama/khotib dan informasi DKM.

Dipercaya menjadi pembawa acara adalah sebuah kehormatan.

Dipilih menjadi MC artinya dipercaya penuh mengendalikan sebuah acara dan membuatnya sukses, meriah, "heboh", atau sesuai dengan keinginan panitia dan audiens.

Semua orang bisa jadi MC, sebagaimana halnya semua orang --generally-- bicara berbicara di depan umum (public speaking).

Syarat utama jadi MC adalah terlatih (well trained) sehingga terbiasa --alah bisa karena biasa. Untuk menjadi "biasa", ya ... latihan, yaitu latihan berbicara di depan umum.

Penyiar radio umumnya otomatis bisa ngemsi (jadi MC) karena ia sudah terbiasa berbicara di depan mikrofon. Demikian juga presenter televisi.

Tips Jadi MC
Tips MC superingkas dari saya bagi Anda yang ingin menjadi pembawa acara (MC) adalah latihan public speaking, membiasakan diri berbicara di depan umum, seperti terlibat aktif dalam diskusi, forum, akti dalam acara "Phone In" atau "suara pendengar" di radio/televisi, request lagu by phone ke radio, dan sebagainya.

Setelah terbiasa, terlatih, Anda tinggal mengikuti "Standard Operation Procedure" (SOP) pembawa acara (MC), seperti memberikan sinyal kepada audiens bahwa acara akan dimulai, mengucapkan salam, menyambut hadirin, menyapa tamu khusus, menyebutkan nama dan tujuan acara, menyampaikan susunan acara, mengenalkan pembicara, merangkai mata acara (bridging), dan menutup acara.

Tugas utama MC adalah membuka dan menutup acara, menyampaikan susunan acara, dan mengenalkan pembicara. 

Itu saja dulu tips MC kali ini. Next post will be longer and details than this "very short" MC Tips. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Menampilkan Daftar Posting Blog Paling Banyak Dikomentari

Most Commented Posts
Cara memasang, menampilkan, atau membuat widget berisi daftar posting blog yang paling banyak dikomentari (Most Commented Posts Widget) di sidebar atau footer widget blog sangat mudah.

Demonya ada di Footer blog ini. Saya kasih judul widgetnya "Most Commented" (Paling Banyak Dikomentari).

Widget Most Commented Posts ini mirip dengan Popular Posts. Bedanya, Popular Pots mah berdasarkan jumlah kunjungan. Most Commented Posts berdasarkan jumlah komentar.

Widget yang dipasang di sidebar atau footer blog ini bisa juga disebut atau dinamai widget "Hot Topics", "Paling Banyak Komentar", atat "Trending".

Cara Membuat Widget Most Commented Posts

1. Layout >> Sidebar >> Add a gadget >> Add HTML/JavaScript
2. Judul kasih nama Most Commented Post, Paling Banyak Dikomentari, dll. Bebas!
3. Copas saja kode berikut ini ke kolom "Content"

<script type="text/javascript">
function getYpipePP(feed) {
 document.write('<ol style="">');
 var i;
 for (i = 0; i < feed.count ; i++)
 {
var href = "'" + feed.value.items[i].link + "'";
var pTitle = feed.value.items[i].title;
var pComment = " \(" + feed.value.items[i].commentcount + "\)";
var pList = "<li>" + "<a href="+ href + '" target="_blank">' + pTitle;
 document.write(pList);
 document.write(pComment); //to remove comment count delete this line
 document.write('</a></li>');
 }
 document.write('</ol>');
 }
 </script>
 <script src="http://pipes.yahoo.com/pipes/pipe.run?
 YourBlogUrl=http://www.romelteamedia.com/
 &ShowHowMany=5
 &_id=390e906036f48772b2ed4b5d837af4cd
 &_callback=getYpipePP
 &_render=json"
type="text/javascript"></script>
<span style="font-size: 70%; float:right;"><a href="http://www.romelteamedia.com">Most Commented Post Widget</a></span>


4. Ganti alamat blognya (yang warna merah)
5. Save!

KODE LAIN
Jika kode di atas gak works alias gak cocok dengan blog Anda, berikut ini kode Most Commented Posts yang saya pasang di footer:

<div id="most-comments"></div>
<style scoped='' type='text/css'>
#most-comments li,#most-comments ul,#most-comments ul li{margin:0;list-style:none;color:#444;font-family:'Open Sans',Helvetica,Arial,sans-serif;font-size:14px}#most-comments ul li{position:relative;overflow:hidden;background:#fff;margin:3.5px 0;padding:7px 10px 7px 50px;white-space:nowrap;text-overflow:ellipsis;box-shadow:inset 0 0 #fc4f3f;border:1px solid #e6e6e6;transition:all .6s}#most-comments ul li:hover{box-shadow:inset 310px 0 #fc4f3f}#most-comments ul li a{color:#444;font-weight:700;text-decoration:none;transition:all .3s}#most-comments ul li a:hover,#most-comments ul li:hover a{color:#fff}.count-most{position:absolute;left:0;top:0;width:40px;height:100%;margin:0;padding:7px 0;background-color:#383838;color:#fff!important;text-align:center;transition:all .3s}#most-comments ul li:hover .count-most{background-color:#fc4f3f}
</style>
<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
var numPosts=5;
var homePage="www.romelteamedia.com";
var postTitlear=new Array();
var postUrlar=new Array();
var postCommentar=new Array();
var totalpost;document.write('<div id="most-comments"><ul>');
function mostComment(j){var a=j.feed.entry.length;totalpost=a;
for(var f=0;f<a;f++){
var h=j.feed.entry[f];
var c=h.title.$t;var b;
var g;if(f==j.feed.entry.length){break}
for(var d=0;d<h.link.length;d++){
if(h.link[d].rel=="alternate"){g=h.link[d].href;break}}
for(var d=0;d<h.link.length;d++){
if(h.link[d].rel=="replies"&&h.link[d].type=="text/html"){b=h.link[d].title.split(" ")[0];}};
postTitlear.push(c);
postUrlar.push(g);
postCommentar.push(b)}sortPosts();
for(var f=0;f<numPosts;f++){var e='<li><span class="count-most">'+postCommentar[f]+'</span><a href="'+postUrlar[f]+'" title="'+postTitlear[f]+'" target="_blank">'+postTitlear[f]+'</a>';
document.write(e)}}
function sortPosts(){function c(d,f){var e=postTitlear[d];
postTitlear[d]=postTitlear[f];
postTitlear[f]=e;
var e=postUrlar[d];
postUrlar[d]=postUrlar[f];
postUrlar[f]=e;
var e=postCommentar[d];
postCommentar[d]=postCommentar[f];
postCommentar[f]=e}
for(var b=0;b<postTitlear.length-1;b++){
for(var a=b+1;a<postTitlear.length;a++){
if(parseInt(postCommentar[b])<parseInt(postCommentar[a])){c(b,a)}}}}
document.write('<script src="http://'+homePage+'/feeds/posts/default?max-results=9999&orderby=published&alt=json-in-script&callback=mostComment"><\/script>');
document.write('</li>')
document.write('</ul>')
document.write('</div>');
//]]>
</script>

Ganti alamat blognya (yang warna merah) dan Save! Kini Most Commented Posts sudah muncul di blog Anda. (http://www.romelteamedia.com/).*

Sumber 
Sumber Keneh