Cara Pasang Player Radio Online di Blog

Cara Pasang Player Radio Online di Blog
PUNYA Radio Online Streaming alias Radio Internet di My Radio Stream? Mau pasang alias "tempel" (embed) playernya di blog blogspot Anda?

Oh, blom punya? Bikin dong, gratis kok! Ini dia Cara Membuat Radio Online.

Kalau sudah punya, untuk memasang playernya di blog, Anda tinggal COPY kode berikut ini dan PASTE di Halaman Statis atau di Sidebar (Widget). Untuk player yang dipasang di halaman statis, ini DEMO-nya.

Sebelumnya, pastikan dulu Stream Address Radio Online Anda di MyRadioStream, misalnya, punya saya nih: http://s9.myradiostream.com:12354/

Cara memasang Player Radio Online di Halaman Statis (Static Page):
1. Pages > New Page > Klik mode "HTML"
2. COPAS kode berikut ini:

<div id="playerswf" style="display:inline-block; padding: 0; width: 240px; height: 60px; background-image:url('http://bellonline.co.uk/player/player.png'); border: 0;">

<object width="240" height="60">
<param name="movie" value="http://bellonline.co.uk/player/player.swf?url=http%3A%2F%2Fs9.myradiostream.com%3A12354/;&autoplay=1&title=All Star DJ's Radio! - Shadowblast Dance, Trance and Classics " />
<param name="wmode" value="transparent" />
<embed src="http://bellonline.co.uk/player/player.swf?url=http%3A%2F%2Fs9.myradiostream.com%3A12354/;&autoplay=1&title=All Star DJ's Radio! - Shadowblast Dance, Trance and Classics " width="240" height="60" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash" />
</object>
</div>

3. Jangan lupa, ganti Stream Address dengan "kepunyaan Anda"! Lebar dan tingginya juga bisa disesaikan. Perhatikan kode/huruf yang di-highlight warna merah.

4. Publish!

Hasilnya alias "penampakkannya" akan seperti ini:



Cara memasang player radio online di Sidebar
1. Layout > Add Gadget > Javascript/HTML
2. COPAS kode di atas di kolom yang tersedia.
3. Save!

Cara Pasang Player Radio Online di Blog Blogspot. Good Luck and Salam Broadcaster !!! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Sumber

Forum Pembaca, Trik Media Online “Copas” Berita dari Kompetitor

Forum Pembaca, Trik Media Online “Copas” Berita dari Kompetitor
Forum Pembaca, Trik Media Online “Copas” Berita dari Kompetitor

Selain punya trik “jebakan klik” (Click Bait), Media Online punya trik alias "modus" lain demi menyedot pengunjung, yaitu Forum Pembaca. Di laman forum inilah sebuah media online (news portal) memuat posting menarik dari media lain yang tidak dimilikinya.

Entah akun asli pembaca ataukah “orang dalam”, forum sebuah media online sudah “biasa” meng-copy paste berita menarik dari media lain, bahkan seringkali berita yang diposting di forum ini dipromosikan oleh redaksi di jejaring sosialnya.

Misalnya, detik.com tidak punya atau tidak memuat berita “Facebook Ungkap Jumlah Penggunanya di Indonesia”. Berita itu ada di Kompas.com. Nah, di Forum Detik berita itu di-reposting (baca: Copy Paste) dengan judul yang sama persis. Dengan begitu, detik.com pun sama-sama punya berita tersebut.

Demikian juga, misalnya, tribunnews.com, lewat Forum Tribun bisa Copas berita yang ada di detik.com, kompas.com, okezone.com, dan seterusnya.

Saling copas dan reposting dalam konteks kode etik jurnalistik masuk dalam pasal “kesetiakawanan profesi”. Disebutkan, kutip atau salin berita harus menyebutkan sumber. Jadi, ‘gak masalah selama reposting tersebut menyebutkan sumbernya. Namun, kredibilitas media tersebut ‘kan jadi menurun dong?

Segitu aja deh bahasan soal Forum Pembaca sebagai trik media online untuk menyedot pengunjung setia dengan “copas” berita media lain. CMIIW .... ! :) Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Kata Mubazir dan Kata Jenuh

Masih banyaknya tulisan wartawan yang menggunakan kata mubazir dan kata jenuh dalam menulis berita, akibat salah satu dari dua hal: kebodohan (ketidaktahuan) atau kemalasan.

Kata Mubazir dan Kata Jenuh Bahasa Jurnalistik
KATA Mubazir dan Kata Jenuh adalah kata-kata yang harus dihindari saat menulis karya jurnalistik, terutama berita dan artikel opini. Hal itu agar tulisan menjadi ringkas, efektif, dan memenuhi standar bahasa jurnalistik.

Jika Kata Mubazir dan Kata Jenuh masih digunakan, maka terjadi pemborosan kata atau kalimat --hal tabu bagi jurnalis profesional karena melanggar prinsip utama bahasa jurnalistik: hemat kata atau ekonomi (economy of words).

Wartawan senior Rosihan Anwar menyatakan, bahasa jurnalistik ialah bahasa yang membuang kata mubazir.

Kata Mubazir

Mengacu pada pengertian mubazir KBBI, kata mubazir artinya kata-kata yang sia-sia atau tidak berguna, terbuang-buang (karena berlebihan), bersifat memboroskan, dan berlebihan.

Dalam konteks bahasa jurnalistik, kata mubazir yaitu  kata-kata yang sebenarnya dapat dihilangkan dari kalimat, seperti:

  1. "adalah" (kata kopula)
  2. "telah" (petunjuk masa lampau)
  3. "untuk" (sebagai terjemahan to dalam bahasa Inggris)
  4. "dari" (sebagai terjemahan of dalam bahasa Inggris)
  5. "bahwa" (sebagai kata sambung)
  6. Bentuk jamak yang tidak perlu diulang.
Contoh penggunaan Kata Mubazir:

  • Ia adalah seorang dokter --> Ia seorang dokter.
  • Ia telah menikah setahun lalu --> Ia menikah setahun lalu.
  • Ia berupaya untuk menjadi dokter teladan --> Ia berupaya menjadi dokter teladan.
  • Bapak dari dua anak ini  --> Bapak dua anak ini.
  • Ia mengatakan bahwa anaknya memang bersalah --> Ia mengatakan anaknya memang bersalah.
  • Banyak teman-temannya yang terharu --> Banyak temannya yang terharu.
Termasuk kata mubazir:

  1. "pada hari"
  2.  "pada bulan"
  3.  "pada tahun"
  4.  "bertempat di" 

Contoh:
  • Acara dilaksanakan pada hari Minggu sore tanggal 21 September 2014 --> Acara dilaksanakan Minggu sore 21 September 2014; Acara dilaksanakan Minggu (21/9) sore.
  • Itu ditemukan pada tahun 1969 --> Itu ditemukan tahun 1969; ditemukan pada 1969; ditemukan 1969.
  • Harga BBM mulai naik pada bulan Januari 2013 --> Harga BBM mulai naik Januari 2015; mulai naik Januari 2015.
  • Mahasiswa dan polisi bentrok dalam aksi demonstrasi yang bertempat di Bundaran HI -->Mahasiswa dan polisi bentrok dalam aksi demonstrasi di Bundaran HI.

Kata Jenuh

Jenuh artinya jemu atau bosan. Kata Jenuh --disebut juga  kata penat (tired word), kata klise, dan stereotype-- yaitu kata-kata atau ungkapan klise yang sering dipakai dalam transisi (peralihan) berita, seperti:

  1. "sementara itu"
  2. "dapat ditambahkan"
  3. "perlu diketahui"
  4. "dalam rangka"
  5. “bahwasanya”
  6. “sehubungan dengan hal itu”
  7. "selanjutnya"
  8. “adapun”
  9. “yang mana” (digunakan sebagai kata penghubung)
  10. “di mana” (digunakan sebagai kata penghubung)
  11. "sebagai informasi"

Wartawan NBC News, Edwin Newman, mengatakan, ketika mempelajari berbagai naskah yang ditulisnya pada awal-awal dia menjadi koresponden, dia mencoret  setiap kata “sementara itu” dan mendapatinya tidak satu pun dari kata itu diperlukan.

Penyebab Penggunaan Kata Mubazir dan Kata Jenuh

Tapi kok, banyak wartawan yang masih menuliskan kata-kata demikian! Kata Anda, setelah baca berita di koran atau media online.

Mantan Pemred Republika, Parni Hadi, dalam sebuah acara talkshow di TVRI mengatakan, masih banyaknya tulisan wartawan yang menggunakan kata mubazir dan kata jenuh akibat salah satu dari dua hal: kebodohan (ketidaktahuan) atau kemalasan.

Lebih parah, jika penulisan kata mubazir dan kata jenuh akibat keduanya  --bodoh dan malas. Waduh! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Referensi:

  • Asep Syamsul M. Romli. 2010. Bahasa Media. Bandung: Baticpress
  • Asep Syamsul M. Romli, 2009. Kamus Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama
  • Rosihan Anwar. 2004. Bahasa Jurnalistik Indonesia dan Komposisi. Yogyakarta: Media Abadi.
  • J.S. Badudu.1986. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: PT Gramedia

Banyak Media Online Jadi Koran Kuning

Banyak Media Online Jadi Koran Kuning
Ilustrasi: headlinedigest.com
KORAN Kuning adalah sebutan bagi media yang berisi berita atau informasi seputar "dunia hitam" --kriminalitas dan seks. "Ideologi" jurnalistik koran kuning adalah sex and crime journalism, dikenal juga dengan sebutan Yellow Journalism, Yellow Papers, dan Gutter Journalism (Jurnalisme Got).

Bukan hanya "doyan" memuat berita asusila, skandal, cabul, dan kriminalitas, koran kuning juga identik dengan judul-judul berita yang sensasional, bombastis, dan "dramatis". Kadang isinya tidak sesuai dengan judul.

Pengertian Koran Kuning

Kamus Bahasa Indonesia mengartikan koran kuning sebagai surat kabar yang sering kali membuat berita sensasi.

Menurut Ensiklopedia Pers Indonesia (EPI), Yellow Papers (Koran Kuning) adalah suratkabar yang isinya lebih banyak sensasi, rumor, dan hal-hal yang tidak berkaitan dengan upaya pencerdasan manusia dan merupakan sebuah paradigma yang lahir pada zaman industri modern di mana telah ditemukan mesin cetak super canggih yang kemudian diikuti oleh tumbuhnya dunia hiburan.

Menurut Shirley Biagi dalam Media Impact: An Introduction to Mass Media (2011), istilah yellow journalism (koran kuning) dewasa ini digunakan untuk menggambarkan jurnalisme atau media yang memperlakukan berita secara tidak profesional dan tidak etis.

By extension, the term yellow journalism is used today as a pejorative to decry any journalism that treats news in an unprofessional or unethical fashion. (Wikipedia)

Dalam buku Kamus Jurnalistik (Simbiosa, Bandung, 2009), saya mendefinisikan Gutter Journalism sebagai "gaya jurnalistik yang lebih menonjolkan pemberitaan tentang dunia hitam atau dunia kotor, yakni seks dan kejahatan (sex and crime journalism). Jurnalisme demikian menghasilkan Yellow Papers (koran kuning).

Koran Kuning (Yellowpapers) saya definsikan dengan "suratkabar yang mementingkan sensasionalisme dengan eksploitasi masalah seks dan kriminalitas. Ia menganut paham “Jurnalisme Got” (Gutter Journalism) yang menonjolkan pemberitaan tentang dunia hitam atau dunia kotor, yakni seks dan kejahatan (sex and crime journalism)."

CMIIW ya....! :)

Salah satu referensi tentang koran kuning: Etnografi Sejarah Koran Kuning

Media Online dan Koran Kuning

Tentu istilah koran kuning tidak tepat digunakan untuk media online karena beda format. Yang tepat adalah istilah Yellow Journalism atau Gutter Journalisme (aspek "ideologi").

Yang dimaksud media online di sini adalah situs-situs berita atau portal yang memenuhi karakteristik media massa, antara lain bersifat melembaga --organisasi media berbadan hukum hukum; meluas dan serempak; dan bersifat terbuka --dapat diakses siapa saja.

Kini semua (?) koran memiliki edisi atau versi online. Nah, media online inilah yang saya maksud dalam posting ini, plus situs berita online yang "melembaga" (bukan milik perorangan).

Semula, saya respek terhadap sejumlah media cetak (suratkabar) karena menghindari Yellow Journalism. Namun, edisi online media-media tersebut ternyata "terbawa arus" berburu traffic, pageviews, atau visitors. Padahal, yakin saja... jika medianya sudah terpercaya, kredibel, bonafid, pastinya media onlinenya juga menjadi pilihan atuh....:)

Saat muncul kasus asusila, hampir semua media online memberitakannya, termasuk media-media online yang versi cetaknya (koran) dikenal "kredibel" dan "bukan koran kuning", baik berita asli tulisan/liputan wartawannya, maupun (seringnya sih) "copy paste" dari berita sebelumnya dengan beberapa bagian diproses "editing".

Persaingan ketat merebut perhatian user internet rupanya menjadi penyebab banyak media online, secara sadar ataupun tidak, menjadi "koran kuning" demi trafic. In the sake of trafic!

Media-media online mungkin lupa, berita yang dipublikasikan bisa dikonsumsi segala kalangan dan usia. Media online juga mungkin banyak yang lupa, ada Pedoman Pemberitaan Media Siber (PPMS) dari Dewan Pers yang menyatakan: "Media Siber Tidak memuat isi bohong, fitnah, sadis dan cabul".

Kode etik memang menjadi "masalah klasik" di kalangan wartawan atau media. Sayangnya, pelanggaran kode etik "hanya" dikenakan sanksi oleh internal redaksi media ybs, kecuali pelanggaran kode etik jurnalistik yang sudah masuk wilayah Delik Pers (pidana) seperti pencemaran nama baik dan Delik di UU ITE. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Tips Menjadi Penyiar Radio Profesional

Kiat Menjadi Penyiar Radio Profesional
"Menjadi Penyiar Radio Itu Asyik Lho!" Itu salah satu judul buku saya tentang radio yang diterbitkan Nuansa Bandung. Saya gambarkan keasyikan dan "kebahagiaan" sebagai penyiar, mulai dari ekspresi diri, menghibur pendengar, berbagi info, hingga "mengeritik pemerintah".

Salah satu tulisan saya tentang Kiat Menjadi Penyiar Radio di blog lama yang kini sering error karena "overquota", banyak dicopy-paste alias diplagiat oleh blogger lain. Biarin da ah... Nggak punya malu aja kalo Copas tanpa menyebutkan sumber! Di posting itu saya ulas modal utama penyiar adalah SUARA EMAS (Golden Voice).

Radio adalah suara. Modal penyiarnya juga suara merdu, asyik, plus "heboh" saat membawakan acara agar menghibur pendengar.

Namun, suara merdu saja tidak cukup. Penyiar juga mesti berwawasan luas agar "omongannya berisi", berbobot, tidak "kering makna", serta mampu menampilkan "on air attitude" yang sesuai dengan format program dan kode etik kepenyiaran radio.

Penyiar radio juga "wajib" suka musik. Ia harus memiliki "sense of music" yang tinggi. Soalnya, tugas penyiar bukan hanya mutar lagu-lagu, tapi juga mesti paham tentang jenis musik, alat musik, dan artisnya. Dengan begitu, sebelum dan/atau sesudah memutar lagu, ia tidak cuma nyebutin judul lagi dan penyanyi.

Karena penyiar juga seorang "penghibur" (entertainer), maka seorang penyiar radio profesional harus humoris, memiliki "sense of humor" yang memadai, punya bakat menghibur. Tentu, humornya yang "berkelas".

Minat jadi penyiar radio pro? Ikuti saja Kursus Penyiar Radio di BATICBROADCAST. Semua hal yang mengarahkan Anda menjadi seorang penyiar radio profesional akan didapatkan di sana, dari para instruktur yang berasal dari kalangan broadcaster berpengalaman dari radio-radio terkemuka di kota Bandung. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Contoh Pelaksanaan Humas Online

Contoh Pelaksanaan Humas Online
HUMAS Online adalah aktivitas hubungan masyarakat atau Public Relations (PR) di media internet.

Humas Online juga mencakup Komunikasi Pemasaran, Marketing Online (Pemasaran Online), dan Customer Service (CS) Online.

Keberadaan media online membuat perbedaan antara Humas/PR, Marketing, dan CS menjadi "kabur". Sulit dibedakan mana yang humas, marketing, dan CS. Semuanya sama.

Bahkan, di Twitter misalnya, banyak perusahaan menggunakan username dengan tambahan "care" di belakangnya, seperti @eleveniacare (EleveniaCare) dan @telkomcare (TelkomCare).

Kata "care" menunjukkan kepedulian perusahaan tersebut kepada konsumen, klien, atau publik. CMIIW !!! :)

Selama dua hari berturut-turut saya berinteraksi dengan praktisi humas/marketing/CS Online di kedua akun Twitter tersebut.

Pertama, Elevenia. Saya me-mention duluan; mengajukan komplain soal SMS Blast Elevenia yang sering "ganggu" di HP saya. Elevenia menanggapi keluhan saya dengan cepat dan "memuaskan". Beres deh urusannya.

Kedua, saat saya posting DNS Speedy Tercepat, rupanya "kena pantau" (media monitoring) oleh CS Online Telkom. Tiba-tiba akun TelkomCare me-mention saya dan menawarkan bantuan jika saya punya masalah soal Speedy Telkom.

"Obrolan" pun terjadi, hingga masuk ke DM (Direct Message) karena ada hal yang harus dirahasiakan. Saya tanya-tanya soal Speedy yang terasa lambat dalam seminggu terakhir. TelkomCare memberikan solusi dan... beres! Mantap!

Humas Online

Kasus saya dengan EleveniaCare dan TelkomCare adalah contoh pelaksanaan humas online, marketing online, atau customer service online.

Instansi/perusahaan memang harus menyiapkan tenaga atau SDM humas online yang siap memberikan informasi, keterangan, menerima dan merespons keluhan, dan memberikan pelayanan dengan baik.

Di era internet saat ini, publik bukan saja menjadi user, tapi juga publisher. Publik bisa dengan mudah "berkoar", berkicau, atau bahkan menghujat sebuah lembaga, orang, produk, atau apa pun, dan seringkali mengabaikan Etika Internet (Netiket) dan UU ITE.

Instansi/perusahaan yang "tidak bermain" di media online akan menjadi "bulan-bulanan" publik yang merasa dikecewakan. Lha wong sebuag warung nasi di Pantai Anyer saja "di-bully habis" oleh netizen gara-gara menentukan harga makanan "selangit".

IMHO.... Staf atau praktisi Humas/Marketing/Customor Service saat ini memang wajib "melek IT", cerdas berinternet, selain tetap lincah berbicara (speaking skills) dan pandai menulis (writing skills). (Baca: Humas Modern Wajib Kuasai Media Online).

Tidak kalah pentingnya adalah sikap (attitude) yang harus tetap "cool", kepala dingin, ramah, dan... sabar tentunya.

Saya salut dan berterima kasih kepada EleveniaCare yang sudah meresposn keluhan saya. Lebih salut lagi kepada TelkomCare yang "proaktif" begitu monitoring media mereka "menangkap" posting saya soal DNS Speedy di blog ini.

Dalam konteks Strategi Komunikasi Marketing, kedua CS Online itu berhasil menciptakan efek perseptual pada diriku, eh, diri saya.

Anda punya pengalaman serupa? Please... share! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Radio Tools - Peralatan Siaran Radio (Konvensional)

Radio Tools - Peralatan Siaran Radio
MENGENALI alat-alat siaran radio (Radio Tools) merupakan bagian dari dasar-dasar siaran radio yang harus dipahami setiap penyiar atau reporter radio. Radio Tools adalah "logistik perang" atau "alutsista"-nya broadcaster.

Peralatan siaran radio terpopuler adalah mikrofon (mike). Coba saja ketik "announcer" di Google, lalu klik "Gambar/Images", maka bermunculannya gambar-gambar orang plus mike. 

Gambaran alat siaran radio di ruang siaran juga bisa dengan cepat diintip lewat Google. Ketik aja "penyiar", klik "Images/Gambar", maka akan bermunculan penyiar in action (on air) di ruang siaran, plus kelengkapan siaran di ruangan itu.

Tentu, yang dimaksud radio tools di sini adalah perangkat siaran radio konvensional, bukan radio online atau radio internet yang "cuma" butuh komputer, headset (mike plus earphone), dan koneksi internet.

Radio Tools di Ruang Siaran (Tempat Penyiar Bertugas)
1. Komputer 
2. Mixer/Radio Console
4. Microphone
5. Headphone
6. Power Amplifier
7. Telephone Hybrid

Peralatan Ruang Produksi (Tempat Produser dan Staf Produksi Bekerja)
1. Komputer 
2. Microphone
3. Mixer/Radio Console 
4. Microphone 
5. Headphone
6. Power Amplifier

Lho....? Sama ya kayak ruangan siaran? Iya, bedanya cuma "Telepon Hybrid" aja karena ruang produksi 'kan gak nerima telepon dari pendengar. Nah, jika ruang siaran lagi "trouble", maka ruang produksi bisa digunakan sebagai ruang siaran.

Peralatan Pemancar (Luar Ruang Siaran)
1. Pemancar
2. Audio Prossesor
3. Antenna
4. Power Divider
5. Cable Coax
6. Connector Plange
7. Tower

Radio Software
Selain “perangkat keras” (hardware) di atas, ada juga “perangkat lunak” (software) berupa program atau aplikasi komputer untuk proses produksi --seperti merekam dan audio editing-- serta ”memainkan” file-file lagu, iklan, atau lainnya yang harus ”diputar” di ruang siaran. 

Software program ini antara lain:
  1. Sound Forge
  2. Adobe Audition
  3. Music Match Jukebox
  4. Megamix Radio
  5. Broadcasting Automatic System (BAS)
  6. Jet Audio
  7. Real Player
  8. WinAmp
Itu dia Radio Tools - Peralatan Siaran Radio (Konvensional) yang dibagi dalam dua bagian: hardware dan software. Wasalam (www.romelteamedia.com).*

-- Materi Kuliah Jurnalistik Radio UIN SGD Bandung. Setelah menerima materi ini, mahasiswa mengadakan "radio visit" atau kunjungan ke radio untuk melihat langsung dan mendalami kinerja peralatan tersebut.

Daftar DNS Speedy Tercepat (Katanya)

Koneksi Internet Speedy Telkom Anda Lambat? Gunakan DNS Speedy Tercepat!

Daftar DNS Speedy Tercepat
DNS --singkatan dari Domain Name Server atau Service atau System-- adalah layanan internet yang menerjemahkan nama domain menjadi alamat  Internet Protocol (IP). "DNS translates domain names into IP addresses," kata Webopedia.

Saya juga gak ngerti pisan sih, pokoknya DNS itu sistem atau aplikasi dalam koneksi internet.

Internet sendiri, kata Webopedia, berbasis IP Addresss. Tiap kali kita menggunakan nama domain atau mengetikkan alamat website, maka DNS akan bekerja menerjemahkannnya menjadi IP Address. Misalnya, nama domain www.example.com akan diterjemahkan menjadi 198.105.232.4.

Pemahaman dasar soal DNS ini bagian dari Cerdas Berinternet.

DNS Speedy Tercepat (Katanya)

Banyak keluhan soal koneksi internet Speedy Telkom. Teman saya sering menyebutnya "Spidol". Artinya? Gak ah, takut didakwa "pencemaran nama baik" UU ITE.

Bagaimana agar koneksi internet speedy kita cepat? Kata orang-orang, gunakan DNS Speedy tercepat.

Saya pernah tanya petugas (teknisi) instalasi Speedy dari Telkom soal ini. Menurut dia, kecepatan Speedy bervariasi. Bahkan, pada dasarnya ngga ada tuh DNS yang lebih cepat dari yang lain. Yang ada adalah DNS yang paling tepat diterapkan pada kondisi tertentu, sesuai dengan lokasi dan kualitas jaringan.

Daftar DNS Speedy Tercepat
DNS Google
Dari hasil "studi online" alias Googling, berikut ini daftar DNS Speedy tercepat. Itu kata mereka yang posting soal itu.

Open DNS
208.67.222.222
208.67.220.220

DNS Google 
8.8.8.8
8.8.4.4

Ini Dia DNS Speedy Tercepat (katanya)
203.130.208.18
203.130.196.155

DNS SPEEDY JAKARTA
202.134.0.155
203.130.196.5
203.130.196.155

DNS SPEEDY BANDUNG
202.134.2.5
222.124.204.34

Itu dia Daftar DNS Speedy Tercepat yang bisa dicoba di koneksi internet Speedy Anda. Cara settingnya: buka Open Network and Sharing Center dan seterusnya hingga tampak seperti dalam gambar ilustrasi di posting ini. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Pengalaman Protes Gangguan SMS Promosi

Gangguan SMS Promosi
SALAH satu ketidaknyamanan pemilik HP adalah kerap munculnya "gangguan" kiriman SMS promosi produk/jasa --dikenal dengan SMS Marketing, SMS Broadcast, SMS Bulk, atau SMS Blast. Belum lagi kiriman SMS dan telepon yang berusaha menipu.

Kabarnya sih, setiap provider memiliki divisi retensi untuk pengiriman SMS Broadcast. Bahkan, kini juga banyak perusahaan jasa SMS Blast! Walaah.... makin 'gak nyaman saja nih punya no HP!

Kesal dengan gangguan SMS promo sebuah toko online, tadi sore (16/9/2014) saya ajukan komplain (protes) via akun twitter toko online itu.

Ini dia "dialog" saya via twitter dengan sebuah toko online itu. Saya "rahasiakan" nama toko atau perusahaan online-nya ya.

Maaf buat XXXXX. SMS promo produk Anda yang nyaris setiap hari masuk ke HP saya sangat mengganggu. Please clarify, @XXXXX & @XXXXX

Responsnya cepat juga. Gini katanya:

Hallo mohon maaf untuk ketidaknyamanannya, silakan menyampaikan kendala kepada XXXXX :) Terima kasih.

Hmmmm... saya disuruh komplain ke akun lainnya, Customer Care. Ok, gak masalah, lagian sudah otomatis kena "mention" juga 'kan CS-nya?

Akun CS pun ngetweet dan berikut ini "obrolan" selengkapnya:

XXXX: selamat siang ka, jika ada kendala atau ada yang ingin ditanyakan silahkan infokan ke kami ya TQ^MR

SAYA: Maaf, saya sangat terganggu dengan kiriman SMS promo XXXX. saya bkn member & tak prnah kontak apa2

XXXX: siang ka, buisa diinfokan untuk no hpnya agar kami sampaikan ke tim terkait TQ^MR

SAYA: NO HP sudah saya kirim via email ke XXXX, thanks!

XXXX: bisa diinfokan u/ alamat email yg digunakan saat mengirimkan no hp ke email XXXX nya agar kami bantu cek TQ^MR

SAYA: romeltea@yahoo.com

XXXX: setelah kami bantu pengecekan untuk no hpnya tidak terlihat di email XXXX, bisa diinfokan via DM TQ^MR (Aneh, padahal saya sudah cantumkan nope saya!)

SAYA: Silakan dibaca emailnya, sudah sy cantumkan dengan jelas. Kalo DM kendalanya ini: could not be sent cause do not follow you

XXXX: sudah kami follow silahkan kirimkan no hpnya via DM ya, kami tunggu informasinya TQ^MR

SAYA: Ok, sudah ya, thanks....!

Tidak ada lagi jawaban. Lagian, saya harus segera meluncur ke kampus, ngajar "Manajemen Program Siaran Radio" di Jurusan KPI UIN SGD Bandung.

Saya posting soal Terganggu dengan SMS Promo Produk plus cara saya "mengatasinya" ini, agar Anda juga bisa "mengikuti jejak saya". Ajukan protes dan komplain langsung ke akun media sosial mereka, jika kita merasa terganggu dengan kiriman SMS promo seperti itu.

Yang susah, jika SMS Promo hanya mencantumkan nomor HP yang susah dihubungi, seperti SMS tawaran pinjaman uang yang sudah saya posting di blog saya yang lain: Terganggu Penawaran Produk via SMS? Adukan ke OJK!

Semoga rencana Pemerintah Melarang SMS Promosi segera terwujud! Baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melarang SMS Promosi. (Baca: Penawaran via Telepon Dilarang).

Saya yakin, perusahaan, lembaga bisnis, atau toko online yang "suka ganggu" via SMS, tidak akan maju, tidak berkah! Alih-alih sukses, malah dikomplain banyak orang!

Semoga Anda, yang punya toko online atau yang bertugas di bagian promo (telemaketing), bisa bijak, efektif, dan tidak mengganggu orang dengan kiriman SMS seperti yang saya alami.

Promosikan saja produk/jasa secara baik dan "normal", seperti pasang iklan di radio, suratkabar, majalah, media online, serta di media sosial seperti Facebook. Pasang juga iklan di Google AdWord. That's much better than ganggu orang lain dengan kiriman SMS.

Blog saya ini juga terima pasang iklan kok, baik berupa banner maupun berupa advertorial. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Jual Token Listrik Online Murah

Jasa penjualan token pulsa listrik PLN online 24 jam. Proses cepat, serba otomatis & tanpa registrasi. Pembayaran via BCA, Mandiri, BRI & BNI.

Jual Token Listrik Online Murah
SEJAK PLN menyediakan listrik prabayar, bukan hanya kartu handphone (HP) yang harus diisi pulsa, tapi juga meteran listrik. Namanya: Token Listrik.

Seperti halnya pulsa HP, pulsa listrik pun bisa diisi secara online, gak pake lama, gak pake ribet, gak pake gosok! Praktis, mudah, dan... murah!

Keberadaan jasa penjual token/pulsa listrik online sangat membantu pelanggan listrik prabayar seperti saya. Seringkali pulsa listrik habis atau harus diisi di saat yang "tidak tepat", misalnya malam hari, bahkan dini hari! Bunyi "tit...titt.... tiiittttt"-nya itu lho yang bikin bising. Bisa ganggu tetangga juga!

Saya sering mengalaminya. Tapi, gak masalah...! Ada banyak situs yang Jual Token Listrik Online. Murah pula! 

Begitu meteran listrik "ngadat" atau "teriak" dengan bunyinya yang bising itu, saya sih tinggal buka internet, ketik situs yang jual token listrik online, lakukan transaksi, beres deh...!

Saya rekomen salah satu situs yang jual token listrik online yang sudah teruji, terbukti, dan terpercaya. Namanya Pulsa Listrik: www.pulsalistrik.com

Paket atau harga isi ulang token listrik yang tersedia di situs tersebut mulai dari Rp20.000 hingga Rp.300.000. Saya mah pilih yang Rp100 ribu aja, cukup kok buat sekitar sebulan (normal).

Proses pembelian sangat mudah dan cepat, 24 jam, dan serba otomatis tanpa registrasi!

Cara Membeli Token Listrik secara Online

Ini dia cara membeli token listrik secara online
  1. Buka www.pulsalistrik.com
  2. Pilih nominal pulsa yang akan dibeli: tersedia pilihan 20 ribu s.d. 300 ribu.
  3. Masukkan ID Meter atau Nomor Meter listrik (11 digit, ada kok di meteran listrik)
  4. Masukkan Nomor Handphone.
  5. Pilih Pembayaran Bank: Bank BCA atau Bank Mandiri
  6. Klik Tombol “Pesan Sekarang”
  7. Lakukan pembayaran atau transfer uang sesuai dengan jumlah yang keluar dari halaman pembelian. Jangan kurang, jangan lebih, harus pas, biar mudah diproses oleh Pulsa Listriknya.
Jika transaksi selesai, artinya kita sudah bayar via internet banking alias transfer onlina, maka kode token / voucher listrik akan dikirim ke nomor HP Anda secara otomatis. Asyik 'kan?

Kalo ada apa-apa, misalnya mau Bertanya, Komplain, Pengajuan Refund, pihak Pulsa Listik menyediakan banyak saluran atau media komunikasi langsung sebagai berikut:
  1. Chat di YM:    indoavanzado
  2. SMS Only: 0878-6967-6578
  3. Chat di WhatsApp: 087869676578
  4. Chat di BBM: 7FB2AACD
Di situsnya juga tersedia menu untuk mengecek Status Pemesanan, Cetak Struk, dan Komplain. Nah, di menu Status Pemesanan, banyak tuh contoh atau data orang lain yang sudah sukses membeli token listrik di sana. 

Berapa lama prosesnya? Menurut testimoni terbaru yang saya baca di sana, begini: "Barusan nyoba order token, mantab gan.. Gak nyampe 5 menit kode token udah sampai ke nomer saya.. Recommended Seller nih.." (Advertorial).*

Arti Kata Sih, Toh, Kan, Ah, Oh, Ih, Lho, Masa, Tea!

Arti Kata Sih, Toh, Kan, Ah, Oh, Ih, Lho, Masa, Tea!
KATA-kata Sih, Toh, Kan, Ah, Oh, Ih, Lho, Masa, sering kita ucapkan atau dengar dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, masa sih? Toh itu kan sama? Ah masa! Oh...! Ih, kamu! Lho... kok gitu? Romel tea... atuh!

Apa artinya kata Sih, Toh, Kan, Ah, Oh, Ih, Lho, Masa, Tea? Pengertian kata-kata tersebut bisa kita temukan atau cek di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Arti kata "sih"
Sih adalah bahasa percakapan. Sih merupakan (1) kata penambah atau penegas dalam kalimat tanya, menyatakan masih bimbang atau belum pasti benar; gerangan: siapa sih yang mengambilnya?; (2) memang; sebenarnya: bagus sih bagus, tetapi harganya selangit. 

Arti kata "kan"
Kalo yang ini singkatan dari kata "bukan" dan/atau "akan".

Mereka tidak mau 'kan? = Mereka tidak mau bukan? 
Ke mana pun kau kan kubawa = ke mana pun engkau akan kubawa

Tapi, bagaimana dengan yang ini: Itu 'kan dosenmu? Nah loh... apa arti kan  di sana?

Arti kata "tuh"
[Maaf, kata tuh tidak ada dalam kamus!] Nggak ada di kamus euy! Mungkin yang benar (baku): tu, tanpa h. Singkatan dari "itu". Tuh kan... apa kata saya! Itu tuh... yang itu...! > Tu kan.... itu tu....!

Arti kata "ah"
Kata seru yang menyatakan perasaan kecewa, menyesal, keheranan, tidak setuju: ah, jangan marah dulu, nanti akan saya terangkan duduk perkaranya; ah, mengapa itu yang kau ambil 

Arti kata "ih"
Kata seru untuk menyatakan heran (kecewa dsb). Ih, saya  gak mau; Jangan gitu ih!

Arti kata "oh"
Kata seru untuk menyatakan rasa kecewa, haru, yakin, dsb. (Bikin contoh sendiri aya ya...! :) )

Arti kata "masa"
Kata untuk menyatakan ketidakpercayaan dan sifatnya retoris: masa, dia sudah pergi?

Arti kata "dong"
Kata yang dipakai di belakang kata atau kalimat untuk pemanis atau pelembut maksud: kalau bukan kamu, siapa dong yg harus membiayai adikmu? 

Arti kata "toh"
Kata afektif sebagai penguat maksud: walaupun begitu, Tuan toh harus hadir; biarpun ia tidak bekerja, gajinya toh dibayar juga 

Arti kata "lho"
[Maaf, kata lho tidak ada dalam kamus!]

Arti kata "loh"
Papan bertulis.  Nah loh....?!

Arti kata "kok"
(1) cak kata yangg digunakan untuk menekankan atau menguatkan maksud: bukan aku kok yang menyuruh; (2) mengapa; kenapa: kok dia tidak datang? 

Apa kata "Tea" (Sunda)
Apa artinya Romeltea atau Romel tea = Romel + Tea?
Saya cek kata "tea" di Kamus Bahasa Sunda. Hasilnya:

tea (Indonesia): [Maaf, kata tidak ditemukan].
tea (Sunda): téa menunjuk kepada sesuatu yang sudah diketahui

Jadi, Romel tea artinya "Romel yang itu", "The Romel", atau "Ar-Romel" kalo dalam bahasa Arab (isim ma'rifat, nama yang sudah diketahui). Romel saja = bisa Romel mana saja. Kalo "Romel tea", maka artinya "Romel yang itu", yakni Asep Syamsul M. Romli.

Romel is taken from my last name Romli. Ditambahin kata "tea" sejak menjadi penyiar radio (2000) untuk menegaskan bahwa saya urang Sunda. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Cara Menyembunyikan Judul Halaman Statis Blog

Cara menghilangkan, menghapus, atau menyembunyikan judul halaman statis blog

JUDUL atau nama halaman statis (static page title) blog secara default akan muncul di bagian atas. Misalnya, nama halaman statisnya "My Social Media", maka nama itu akan muncul saat dibuka. (Lihat Gambar 1). Bagaimana cara menghilangkan, menghapus, atau menyembunyikannya?

Gambar 1 : Judul Halaman Sebelum Dihilangkan (My Social Media)

Cara Menyembunyikan Judul di Halaman Statis Blog


Gambar 2 : Judul Halaman Setelah Dihilangkan

Cara Menyembunyikan Judul di Halaman Statis Blog


Haruskah judul atau nama halaman itu dihilangkan? Ngga harus sih... tergantung selera aja. Kalau saya, memilih untuk melenyapkannya.

Ini Dia Cara Menyembunyikan Judul Halaman Statis Blog

1. Login > Dashboard
2. Klik "Template" > "Edit HTML"
3. Temukan kode  </b:skin> 
4. Paste kode berikut di bawahnya:

<b:if cond='data:blog.pageType == "static_page"'>
<style>
.post-title.entry-title{
display: none;
}
</style>
</b:if>

5. Save Template!

Gampang banget ya menyembunyikan judul halaman statis blog? Thanks to Southern Speakers for this great tutorial and codes! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Nasib Media Radio Saat Ini

Nasib Media Radio Saat Ini
SAYA belum mendapatkan hasil survei terbaru soal nasib media radio siaran saat ini. Data-data lama menyebutkan, nasib radio "mengkhawatirkan". 

Saya juga sudah dua tahun terakhir ini tidak merasakan "hebohnya" radio siaran karena sudah "gantung mikrofon" alias "pensiun".

Saat menjadi penyiar, dari tahun 2000 hingga 2012, di Radio Antassalam FM hingga Radio Shinta Buana --keduanya kini sudah "almarhum"; Antassalam dijual ke Dahlia dan berubah menjadi Hits Radio; Shinta juga dijual dan berubah menjadi New Shinta-- saya sangat merasakan dunia radio begitu "heboh", rame, dan sangat mengasyikkan --saya pun menulsi buku Jadi Penyiar itu Asyik Lho! (Nuansa, Bandung, 2009).

Kini, setelah tidak lagi aktif sebagai penyiar --tapi masih aktif sebagai pengajar mata kuliah radio dan punya tempat kursus penyiar Batic Broadcast, saya sudah jarang dengerin radio. Paling-paling saat di mobil kalau keluar kota atau saat pertandingan Persib Bandung tidak disiarkan langsung televisi.

Saya yakin, meski cenderung menurun, popularitas radio masih terjaga. Radio masih jaya di udara, meski kejayaannya terus tergerus telebvisi dan media online (internet). 

Siapa yang Mendengarkan Radio?

Di posting Jumlah Pendengar Radio Menurun Drastis! saya mengutip data survei Nielsen yang menyebutkan, dibandingkan dengan media lain, 87% penduduk Indonesia menggunakan TV untuk mendapatkan berita, 36% melalui SMS, 11% memperoleh informasi dari radio dan hanya 7% yang masih menggunakan koran/majalah untuk mendapatkan berita.

Artinya, masih ada 11 persen penduduk Indonesia yang aktif mendengarkan radio. Masih jutaan 'kan? Secara gitu... penduduk Indonesia 'kan 250 juta lebih.

Data Nielsen sebelumnya menyebutkan, radio adalah salah satu media yang sampai saat ini masih dikonsumsi oleh 30% dari populasi di 9 kota besar di Indonesia. Mayoritas pendengar radio adalah kaum muda  (20-39 tahun), yaitu sebesar 46%. Meski demikian, jam mendengarkan radio di segmen 
ini cenderung berkurang. (Sumber)

Lebih ke belakang lagi, ada data survei MARS Indonesia (2010). Acara yang paling banyak menyedot pendengar radio mayoritas adalah musik (82%), lalu berita dan ceramah. 

Informasi lalu lintas hanya menduduki peringkat kelima, masih kalah dengan acara wawancara dengan narasumber yang berada di peringkat keempat. 

Tempat yang paling sering dipakai untuk mendengarkan radio adalah rumah sebagai pilihan utama, lalu kendaraan dan kantor/tempat kerja.

Jadi, nasib media radio saat ini masih "hidup" kok! Cuma memang, "memprihatinkan" karena jumlah pendengarnya cenderung menurun. Diperlukan kreasi dan inovasi program siaran, promosi, juga pengembangan jangkauan siaran dengan Radio Online, Streaming, atau Radio Internet --dikenal dengan sebutan Radio 2.0 atau e-Broadcasting.

Namun, di radio online pun banyak saingan baru, selain sesama radio streaming, yaitu radio-radio online milik pribadi yang dengan mudah lagi gratis, misalnya di My Radio Stream atau Listen 2 My Radio dan lainnya. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

5 Dasar SEO Blog untuk Meningkatkan Jumlah Pengunjung

Sedikitnya ada 5 dasar SEO Blog untuk meningkatkan jumlah pengunjung atau pembaca blog. Tips SEO ini untuk blogger pemula.


5 Cara Meningkatkan SEO dan Pengunjung Blog
BLOG sepi pengunjung merupakan "tragedi" bagi blogger. Toko Online pun bisa "bangkrut" kalo sepi order karena sedikitnya pengunjung (visitor, user, pembaca).

Karenanya, perlu ikhtiar --plus doa, tawakal, dan sabar-- untuk bisa meningkatkan pengunjung blog kita.

Ikhtiar meraih pembaca blog sebanyak-banyaknya itu dinamakan Search Engine Optimization (SEO) atau "Optimisasi Mesin Pencari".

Mesin pencari yaitu sebutan bagi situs-situs yang biasa digunakan dalam web browser untuk mencari data, informasi, atau tulisan. Mesin pencari terkemuka di dunia yaitu Google, Yahoo, dan Bing. Ada juga yang "kurang populer" seperti Ask.com.

Nah... SEO itu adalah serangkaian tips dan trik agar blog kita cepat diindeks oleh para mesin pencari itu, lalu ditampilkan di peringat atas di halaman hasil pencarian (SERP, Search Engine Result Page). Dengan meraih ranking tertas di SERP itulah blog kita akan dikunjung banyak user internet dan populer.

SEO Blog: Penting Banget!

Setiap blogger minimal harus mengetahui dasar-dasar SEO blog. Tidak mesti menjadi "SEO Expert" (Ahli SEO) untuk menjadi blogger andal nan sukses.

Pemahaman dasar tentang SEO ini agar tulisan (posting) blog kita terindeks dengan baik oleh mesin pencari, terutama Google.

Benar, content adalah raja (content is king) and desain atau tampilan blog adalah ratu (design is queen). Benar, kita harus fokus ke isi, tulisan atau konten berkualitas (quality content).

Tapi, di tengah persaingan ketat dengan blogger lain, dengan sesama penulis topik yang sama, kita membuhkan trik SEO agar konten berkualitas itu menjadi yang tercepat diindeks Google dan tampil di peringkat pertama SERP!

5 Dasar SEO Blog untuk Meningkatkan Jumlah Pengunjung 

Setidaknya ada lima cara untuk meningkatkan ke-SEO-an blog yang berdampak pada peningkatan trafik atau jumlah pembaca. Ini untuk blog platform blogspot ya....!

1. Setting Blog dengan Baik
Settingan blog terkait SEO antara lain di "Dashboard Blog".
  1. Meta Description. Berisi gambaran konten atau isi blog, misalnya "Blog tentang kopmunikasi jurnalistik dan media".
  2. Search Preference. Bisa diisi sama dengan Meta Descriptions. Setelah diisi, setiap menulis posting baru, nanti di sebelah kanan ada kolom "Search Description" (Deskripsi pencarian) yang bisa diisi dengan "copas" judul posting ke sana.
2. Gunakan Template SEO Friendly
Ciri template ini a.l. Fast Loading, simple, ringan, dan sudah ada Meta Tag SEO, juga memiliki struktur data yang sesuai dengan standar Google. Lihat: Contoh Template Blog SEO.

3. Tentukan Kata Kunci 
Keyword memegang peran penting dalam SEO Blog. Kata kunci yaitu "tema" atau "topik" yang menggambarkan konten/posting blog. Saat membuat blog, juga saat akan menulis, tentukan kata kunci yang sekiranya dicari user.

4. Cantumkan Kata Kunci! 
Cantumkan atau masukkan kata kunci itu di judul, lead, body, dan akhir naskah! Menurut standar SEO, dalam satu tulisan hendaknya ada sekitar 2-3 persen kata kunci --dikenal dengan "kepadatan kata kunci" (keywords density).

5. User Friendly! Scannability, Readability! Online Writing Style!
Mesin pencari selalu berpihak pada user. Jelas dong, tanpa user apalah artinya mesin pencari? Karenanya, buatlah tulisan yang mudah dipindai, mudah dibaca, dan gunakan gaya menulis di media online: rata kiri, alinea pendek (maksimal 5-6 baris per paragraf), ada jarak antar-alinea (white space), highlited (tebal, miring, warna), dll. Baca: Kaidah Menulis Online.

Saran

Anda yang punya blog toko online, juga website instansi/perusahaan, perkaya konten blog/web Anda dengan tulisan-tulisan yang berkualitas, asli, bukan copas, bermanfaat bagi pengunjung, dan sekiranya dibutuhkan atau dicari user.

Toko Online jangan melulu berisi produk atau jasa, tapi juga lengkapi dengan tips, trik, atau ulasan tentang hal yang terkait produl/jasa.

Website lembaga/perusahaan/instansi pun demikian. Jangan melulu berisi kegiatan internal atau produk/jasa/layanan, tapi optimalkan Corporate Blogging! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*


Dasar-Dasar Jurnalistik Dakwah

Dasar-Dasar Jurnalistik Dakwah
JURNALISTIK Dakwah --dikenal juga sebagai Jurnalistik Islam atau Jurnalistik Islami-- adalah  jurnalistik yang mengusung visi-misi syiar Islam.

Jurnalistik Dakwah awalnya identik dengan Dakwah Bil Qolam (Dakwah Bil Kitabah, Dakwah Bit Tadwin), yaitu dakwah dengan tulisan, seperti lewat tulisan di media massa cetak dan buku, mengingat "pengertian konvensional jurnalistik" yang identik dengan media cetak --suratkabar, tabloid, majalah, atau buletin.

Namun, seiring perkembangan media, jurnalistik dakwah tidak lagi terbatas di media cetak, tapi juga media elektronik (Radio/Televisi) dan media siber (cybermedia, media online, media internet). 

Feature radio atau feature televisi, misalnya, jika mengandung kebaikan, kebenaran, dan bernilai syi'ar Islam, maka itu termasuk produk jurnalistik dakwah. 

Definisi Jurnalistik Dakwah

Dalam buku Jurnalistik Dakwah: Visi dan Misi Dakwah Bil Qolam (Rosdakarya, 2003), saya mendefinisikan Jurnalistik Dakwah atau Jurnalistik Islami sebagai suatu proses meliput, mengolah, dan menyebarluaskan berbagai peristiwa dengan muatan nilai-nilai kebenaran yang sesuai dengan ajaran Islam, khususnya yang menyangkut agama dan umat Islam.

Jurnalistik Dakwah dapat juga dimaknai sebagai “proses pemberitaan atau pelaporan tentang berbagai hal yang sarat dengan muatan dan sosialisasi nilai- nilai Islam”.

Dapat disimpulkan, jurnalistik dakwah yaitu proses peliputan dan pelaporan peristiwa yang mengandung pesan dakwah berupa ajakan ke jalan Allah SWT.

Setiap berita, artikel opini, ataupun featyre yang mengandung seruan secara langsung dan tidak langsung, tersurat ataupun tersurat, untuk beriman, berbuat baik (beramal saleh), dan bertakwa kepada Allah SWT masuk dalam kategori jurnalistik dakwah.

Dalam literatur jurnalistik, Jurnalistik Dakwah masuk dalam jenis Crusade Journalism, yaitu jurnalistik yang memperjuangkan nilai-nilai tertentu, yakni nilai-nilai Islam. Jurnalistik Islami mengemban misi ‘amar ma'ruf nahyi munkar (QS 3:104).

Jurnalistik Dakwah juga masuk kategori Jurnalisme Profetik (Jurnalisme Nabawi), yaitu jurnalistik yang mengemban misi (risalah) kenabian --menegakkan tauhid dan syiar Islam.

Landasan Jurnalistik Dakwah

"Dasar hukum" Jurnalistik Dakwah yaitu ayat Al-Quran yang juga menjadi dasar aktivitas dakwah secara umum:

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung." (QS Ali Imran:104).

Menyeru kepada kebaikan (al-khair) dan 'amar ma'ruf nahyi munkar, berdasarkan ayat tersebut, menjadi visi-misi jurnalistik dakwah. Informasi, pesan, tulisan, atau berita yang disebarkan dalam konteks jurnalistik dakwah senantiasa mengacu pada kebaikan dalam perspektif Islam dan bertujuan menegakkan kebenaran serta mencegah hal-hal munkar (bertentangan dengan syariat Islam).

Ideologi Jurnalis Muslim

Jurnalistik Dakwah harus menjadi ideologi para jurnalis Muslim. Ideologi ini akan mendorong munculnya ghirah, semangat, membela kepentingan Islam dan umatnya, juga menyosialisasikan nilai-nilai Islam, sekaligus meng-counter dan mem-filter derasnya arus informasi jahili dari kaum anti-Islam.

Ciri khas jurnalistik dakwah adalah menyebarluaskan informasi tentang perintah dan larangan Allah SWT. Ia berpesan (memberikan message) dan berusaha keras untuk mempengaruhi komunikan/khalayak, agar berperilaku sesuai dengan ajaran Islam.

Jurnalistik Dakwah tentu saja menghindari gambar-gambar ataupun ungkapan-ungkapan pornografis, menjauh­kan promosi kemaksiatan, atau hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti fitnah, pemutarbalikkan fakta, berita bohong, mendukung kemunkaran, dan sebagainya. Jurnalistik Islami harus mampu mempengaruhi khalayak agar menjauhi kemaksiatan, perilaku destruktif, dan menawarkan solusi Islami atas setiap masalah.

Jurnalis Muslim: Juru Dakwah

Jurnalis Muslim adalah sosok jurudakwah (da’i) di bidang pers atau media yang terikat dengan nilai-nilai, norma, dan etika Islam dalam meliput, menulis, dan menyebarluaskan berita.

Karena jurudakwah menebarkan kebenaran Ilahi, maka jurnalis Muslim laksana “penyambung lidah” para nabi dan ulama. Karena itu, ia pun dituntut memiliki sifat-sifat kenabian, seperti Shidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah.

Shidiq artinya benar, yakni menginformasikan yang benar saja dan membela serta menegakkan kebenaran itu. Standar kebenarannya tentu saja kesesuaian dengan ajaran Islam (al-Quran dan as-Sunnah). Amanah artinya terpercaya, dapat dipercaya, karenanya tidak boleh berdusta, memanipulasi atau mendistorsi fakta, dan sebagainya.

Tabligh artinya menyampaikan, yakni menginformasikan kebenaran, tidak menyembunyikannya. Sedangkan fathonah artinya cerdas dan berwawasan luas. Jurnalis Muslim dituntut mampu menganalisis dan membaca situasi, termasuk membaca apa yang diperlukan umat.

Jurnalis Muslim bukan saja para wartawan yang bergama Islam dan comitted dengan ajaran agamanya, melainkan juga para cendekiawan Muslim, ulama, mubalig, dan umat Islam pada umumnya yang cakap menulis di media massa.

Lima Peran Jurnalis Dakwah

Setidaknya ada lima peranan jurnalis Muslim, yaitu:

1. Sebagai Pendidik (Muaddib). 
Jurnalis Muslim atau Jurnalis Dakwah melaksanakan fungsi edukasi yang Islami. Ia harus lebih menguasai ajaran Islam daru rata-rata khalayak pembaca. Lewat media massa, ia mendidik umat Islam agar melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Ia memikul tugas mulia untuk mencegah umat Islam dari berperilaku yang menyimpang dari syariat Islam, juga melindungi umat dari pengaruh buruk media massa non-Islami yang anti-Islam.

2. Sebagai Pelurus Informasi (Musaddid). 
Setidaknya ada tiga hal yang harus diluruskan oleh para jurnalis Muslim:
  1. Informasi tentang ajaran dan umat Islam. 
  2. Informasi tentang karya-karya atau prestasi umat Islam. 
  3. Dituntut mampu menggali --melakukan investigative reporting-- tentang kondisi umat Islam di berbagai penjuru dunia.
Peran Musaddid terasa relevansi dan urgensinya mengingat informasi tentang Islam dan umatnya yang datang dari pers Barat biasanya biased (menyimpang, berat sebelah) dan distorsif, manipulatif, alias penuh rekayasa untuk memojokkan Islam yang tidak disukainya. Di sini, jurnalis Muslim dituntut berusaha mengikis fobi Islam (Islamophobia) yang merupakan produk propaganda pers Barat yang anti-Islam.

3. Sebagai Pembaharu (Mujaddid)
Yakni penyebar paham pembaharuan akan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam (reformisme Islam). Jurnalis Muslim hendaknya menjadi “jurubicara” para pembaharu, yang menyerukan umat Islam memegang teguh al-Quran dan as-Sunnah, memurnikan pemahaman tentang Islam dan pengamalannya (membersihkannya dari bid’ah, khurafat, tahayul, dan isme-isme asing non-Islami), dan menerapkannya dalam segala aspek kehidupan umat.

4. Sebagai Pemersatu (Muwahid)
Yaitu harus mampu menjadi jembatan yang mempersatukan umat Islam. Oleh karena itu, kode etik jurnalistik yang berupa impartiality (tidak memihak pada golongan tertentu dan menyajikan dua sisi dari setiap informasi atau both side information) harus ditegakkan. 

5. Sebagai Pejuang (Mujahid)
Yaitu pejuang-pembela Islam. Melalui media massa, jurnalis Muslim berusaha keras membentuk pendapat umum yang mendorong penegakkan nilai-nilai Islam, menyemarakkan syiar Islam, mempromosikan citra Islam yang positif dan rahmatan lil’alamin, serta menanamkan ruhul jihad di kalangan umat.

Yang Terabaikan: Profesionalisme!

Saat ini, alhamdulillah, banyak sekali media Islam, terutama di internet (media online). Namun, banyak media Islam terkesan mengabaikan teknik/skill dan kode etik jurnalistik. 

Kelemahan itu tampak dari kualitas berita --dari sisi redaksional-- yang mereka tampilkan, terutama para penulis atau wartawannya "tidak bisa menahan diri" untuk beropini dalam menulis berita. Wartawan media Islam online juga tampak tidak bisa mengendalikan emosinya dalam menulis berita.

Tidak salah, namun hal itu berpengaruh pada kualitas berita secara jurnalistik. Bercampurnya fakta dan opini, bukan saja melanggar kode etik pemberitaan, namun juga menghasilkan berita yang "kurang enak" dibaca, terutama oleh mereka yang "ghirah keislamannya" kurang.

Selain soal pencampuran fakta dan opini, wartawan media Islam online juga tampak lemah dalam penguasaan bahasa jurnalistik. Masih banyak didapatkan berita-berita yang berisi kata mubazir dan kata jenuh, mehingga mengurangi efektivitas kalimat dan naskah berita secara keseluruhan.

Jurnalis Dakwah atau pengelola media Islam hendaknya profesional, yakni menguasai ilmu, teori, dan skill jurnalistik dengan baik. Islam juga memerintahkan demikian:

"Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla" (HR. Ahmad).
Kelamahan media Islam online secara umum adalah "sektarian", dalam arti berpihak pada kelompok atau organisasi tertentu. Sebuah media yang "sektarian" akan merugikan media itu sendiri secara ideal dan komersial (bisnis).

Demikian pemikiran atau konsep versi saya tentang Dasar-Dasar Jurnalistik Dakwah yang bisa dikembangkan dan diterapkan. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

-- Sumber: Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Dakwah: Visi dan Misi Dakwah Bil Qolam. Penerbit: Rosdakarya, Bandung, 2003.

Apa Bahasa Sundanya Culinary Night?

Kenapa namanya harus Culinary Night? Apa karena bahasa Inggris lebih keren atau masih punya sikap mental "inferior"?

Culinary Night
ACARA Culinary Night lagi ngetrend di Kota Bandung. Ada Braga Culinary Night, Dago Culinary Night, Panyileukan Culinary Night, Cinambo Culinary Night, Kircon Culinary Night, Lengkong Culinary Night, dan sebagainya.

Yang jadi pertanyaan saya, kenapa harus menggunakan istilah asing, Culinary Night? Apalagi  ini program Pemerintah Kota Bandung yang notabene Sunda.

Kenapa tidak "Malam Kuliner" atau "Peuting Ulin Bari Jajan" atau... apa ya bahasa Sundanya Culinary Night? "Dahareun Ti Peuting" kitu?

Mungkin bahasa Inggris dinilai lebih keren ketimbang bahasa Indonesia apalagi Sunda. Makanya, bukan hanya "Malam Kuliner", banyak sekali kok perumahan, produk, atau nama lembaga yang menggunakan bahasa Inggris.

Ada ungkapan, bahasa cermin budaya bangsa atau bahasa merupakan cermin jati diri bangsa. Merujuk pada ungkapan tersebut, dapat dikatakan, memilih bahasa asing (Inggris) ketimbang bahasa sendiri (Indonesia/Daerah) merupakan cermin budaya dan jati diri kita (bangsa Indonesia) yang kurang, bahkan tidak percaya diri, sebagai bangsa Indonesia.

Kita masih merasa “inferior”, rendah diri, dibanding dengan bangsa Inggris. Kita merasa, menggunakan bahasa Inggris lebih “gagah”, hebat, atau keren?

Faktanya memang demikian. Sebuah produk pun jika menggunakan nama Indonesia biasanya tidak laku, berbeda dengan produk berlabel asing meskipun sebenarnya produk bangsa sendiri (dalam negeri). 

Lihat saja, sebagai contoh, produk rokok, makanan, minuman, bahkan grup band/musik, dan sebagainya. Ketimbang memilih nama “Lima Menit”, mereka lebih memilih nama “Five Minute”; Sheila on Seven, The Titans, The Groove, dan banyak lagi.

Lagi-lagi, perilaku konsumen (kita?) yang lebih tertarik pada produk bernama asing ketimbang bernama Indonesia itu merupakan cermin budaya dan jati diri kita yang masih merasa hal berbau asing itu hebat. Ada yang berpendapat, inilah mentalitas bangsa terjajah.

Seingat saya, pemerintah pernah mengimbau (atau memerintahkan?) perubahan nama-nama produk asing ke dalam bahasa Indonesia. Holland Bakery, misalnya, pun berubah menjadi “Bakeri Holan”; BRI Tower = Menara BRI, Indomart = Indomaret, dan sebagainya.

Tapi lihatlah sekarang, banyak mal atau pusat perbelanjaan menggunakan nama asing: Bandung Trade Mall, Bandung Supermall, Bandung Electronik Center, Metro Indal Mall, dan banyak lagi. Bandingkan dengan nama Indonesianya: Mal Pedagangan Bandung, Mal Super Bandung, Pusat Elektronik Bandung, Mal Metro Indah! Ah, kurang keren ya?

Budaya asing memang masih "menggempur" bangsa ini, utamanya melalui acara-acara di televisi. Saya kira, mayoritas acara televisi kita produk asing (luar negeri). Wajar jika invasi dan infiltasi budaya asing terus melanda bangsa Indonesia. Alih-alih memperkuat budaya nasional, acara-acara televisi kita malah menggerus identitas budaya kita sendiri.

Kembali ke soal Culinary Night di kota Bandung, apa bahasa Sundanya Culinary Night? Kenapa harus menggunakan bahasa Inggris, biar keren kitu...???

Yang jelas, istilah kuliner memang belum masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kuliner berasal dari bahasa Inggris, culinary, artinya "yang berhubungan dengan dapur atau masakan".  Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Contoh Kalimat Logis dan Tidak Logis

Contoh Kalimat Logis dan Tidak Logis
Hati-Hati Banyak Kecelakaan dan Jalannya Macet merupakan contoh kalimat tidak logis.

KALIMAT "Hati-hati banyak kecelakaan" kenapa tidak logis? Bisa dijelaskan? beserta yang logisnya gimana?? trims. Demikian pertanyaan yang diajukan seorang pengunjung di kolom komentar posting "Kalimat Logis dan Tidak Logis" di blog saya yang lain.

Saya jawab ringkas: Yang benar/logis: "Hati-hati, sering terjadi kecelakaan". Kalau "banyak kecelakaan", mana kecelakaannya? gak kelihatan di situ 'kan? :)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat artinya perkataan. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal.

Contoh Kalimat Logis:
  1. Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik di kampus.
  2. Kepada Bapak Asep, kami persilakan.
  3. Hati-Hati, Sering Terjadi Kecelakaan
  4. Lalu-Lintas di Jalan Raya Macet
Contoh Kalimat Tidak Logis:
  1. Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik di kampus. Tidak logis karena yang diajar mata kuliah, bukan mahasiswa. 
  2. Waktu dan tempat kami persilakan. Tidak logis karena yang dipersilakan waktu dan tempat, bukan pembicara.
  3. Hati-Hati Banyak Kecelakaan. Tidak logis: mana kecelakannya? katanya banyak!
  4. Jalannya macet. Lho, emang jalan bisa macet?  Macet = terhenti, tidak lancar. Yang terhenti 'kan kendaraan, bukan jalannya! Yang logis: lalu-lintas macet.
Contoh lain, dalam surat undangan biasanya ada kalimat seperti ini: "...atas kehadirannya kami sampaikan terima kasih..." Itu kalimat tidak logis. Yang diundang 'kan bukan "nya" (orang ketiga), tapi "orang kedua" (yang menerima/membaca undangan).

Yang logis: "atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara....kami sampaikan.."

Ingat ya, bukan "haturkan", tapi "sampaikan". Kata "hatur" tidak ada dalam Kamus Bahasa Indonesia. Hatur itu bahas daerah, Sunda. Hatur Nuhun = menyampaikan terima kasih, ngahaturkeun = menyampaikan.

Yang Membawa HP Harap Dimatikan

Suka dengar kalimat "Yang Membawa HP Harap Dimatikan" atau "Bagi yang Membawa HP Tolong Dimatikan"? Di masjid atau di acara formal, misalnya.

Nah, kalimat demikian tidak logis banget. Masa yang membawa HP mau dibunuh? Wadoooh.... keji dan sadis bingiiitttt!!!

Maksudnya sih, kita paham, diharapkan hadirin yang membawa HP mematikan HP-nya. Gitu 'kan? Maka, kalimat logisnya: Hadirin yang membawa HP, diharap mematikan HP-nya. 

Memang terasa "ribet" kalo ngurusin kaidah tata bahasa Indonesia atau berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Yang penting mah ngerti lah, bener gak?

Lagi pula, banyak kok kalimat tidak logis, tidak baku, dan pelanggaran kaidah tata bahasa lainnya, tapi toh gak diapa-apain, gak dipidana, dan orang-orang di lembaga pengembangan bahasa "diam saja" tuh, 'gak ada tindakan apa-apa, misalnya "sosialisasi kalimat logis dan kata baku". Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Cerdas Berinternet - Tips Internetan Sehat dan Aman

Cerdas Berinternet
WACANA dan konsep Cerdas Berinternet muncul akibat banyaknya dampak negatif media internet. Rupanya banyak user (pengguna internet) yang "tidak cerdas" sehingga menjadi korban dan terkena dampak buruk aktivitas "internetan".

Tidak sedikit user internet yang menjadi korban karena "ketidakcerdasannya" berinternet, seperti menjadi korban penipuan dan menjadi "pesakitan" akibat melanggar etika internet (netiket) ataupun melanggar UU ITE.

Jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang pada triwulan ketiga tahun 2014, meningkat sebanyak + 11 juta orang dibandingkan pada tahun 2013 yang mencapai 71.19 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia. Untuk pengguna Facebook, Indonesia di peringkat ke-4 besar dunia. (Kominfo).

Pengertian Cerdas Berinternet

Bagi saya, pengertian Cerdas Berinternet bukan saja bermakna piawai (mahir) dalam mengoperasikan dan memanfaatkan media internet, tapi juga cerdas (smart) dalam memilih dan memilah infomasi yang dibaca dan dipublikasikan.

Dalam hal mahir internetan, cerdas berinternet artinya pengguna memahami dan pandai dalam memilih:
  1. Komputer atau Gadget yang cocok dan bagus.
  2. Koneksi internet yang baik dan "kenceng".
  3. Intenet/Web Browser yang aman --Google Chrome, Mozilla Fiefox, Internet Explorer-- plus Extension dan Addon.
  4. Web Search Engine --Google, Yahoo, Bing.
  5. Browsing, Surfing, atau Searching --penggunaan kata kunci yang tepat untuk mendapatkan informasi yang dicari.
Dalam hal mahir memilih informasi, cerdas berinternet artinya pengguna mampu:
  1. Memilih situs, portal berita, blog, atau halaman dan link (tautan) yang terpercaya, positif, tidak menyesatkan.
  2. Mampu berpikir seperti wartawan (Think Like a Journalist), seperti skeptis, tidak mudah percaya, kritis, dan "tidak sembarang share/like".
  3. Berhati-hati dalam komentar, update status, dan posting (upload) sehingga tidak melanggar etika internet serta norma dan hukum yang berlaku (UU ITE).
Berbeda dengan media "konvensional", di media internet, user atau pembaca bisa sekaligus menjadi publisher dan editor, bahkan menjadi owner blogger).

Program INSAN: Tips Cerdas Berinternet

Guna meminimalkan dampak negatif internet, pemerintah mencanangkan program Internet Sehat Aman (INSAN) agar masyarakat mengetahui cara menggunakan internet, pemanfaatannya, dan dampak yang ditimbulkan.

Di situs resmi INSAN disebutkan, dampak negatif internet antara lain pornografi, perjudian, penipuan, mangabaikan kehidupan sosial didunia nyata, kecanduan internet, cybersexual addiction, computer addiction, cyber-relational addiction.

Disebutkan, INSAN adalah program nasional yang dimotori oleh Tim Sosialisasi INSAN yang ditujukan untuk mensosialisasikan penggunaan internet secara sehat & aman ke berbagai kalangan sehingga internet dapat memberi manfaat dan nilai tambah.

Berikut ini sebagian panduan Cerdas Berinternet versi INSAN:

Manfaat Internet

  1. Korespondensi dan pertukaran data digital dengan pihak lain dapat dilakukan dengan mudah, murah, dan cepat menggunakan layanan e-mail atau file sharing.
  2. Komunikasi langsung (via text, audio, atau video) secara real time dapat dilakukan dengan biaya yang sangat murah bahkan gratis menggunakan layanan instant messenger dan telepon VoIP.
  3. Data dan informasi terkini dapat diperoleh dengan sangat cepat dari berbagai sumber informasi, di dalam dan luar negeri, dengan mengakses berbagai situs berita dan informasi.
  4. Mudah dalam mencari dan memperoleh sumber referensi untuk keperluan pendidikan secara lengkap dengan menggunakan mesin pencari.
  5. Lebih cepat dan mudah dalam memperluas jaringan pertemanan secara nasional dan global dengan menggunakan berbagai situs pertemanan.
  6. Dapat memperoleh beragam hiburan dengan variasi yang sangat banyak dari seluruh dunia dengan mengakses situs video sharing, online radio, dll.
  7. Transaksi bisnis dapat dilakukan lebih cepat dengan menggunakan layanan e-commerce, online banking, dll.

Bahaya Internet

  1. Spam, yaitu email sampah yang berisi penawarkan produk/jasa, penipuan berkedok kerja sama bisnis, penyebaran virus, dll.
  2. Hoax. Informasi palsu yang menyesatkan (Hoax).
  3. Phising. Pencurian identitas untuk melakukan pencurian, penipuan, dll.
  4. Cyberbullying. Kekerasan menggunakan media internet, seperti pelecehan, ancaman, dan tuduhan.
  5. Illegal Content. Konten ilegal, seperti perjudian dan pornografi. 
  6. Copyright infringement, Plagiarism. Pelanggaran hak cipta.

Tips Internet Sehat dan Aman

  1. Waspadai Virus: Malware, AdWare, Spyware. Jangan sembarang unduh file dan baca petunjuk instalasi aplikasi/sofware. (Pasang Antivirus dan AntiMalware di Komputer).
  2. Batasi informasi yang bersifat pribadi (data keluarga, alamat, dll).
  3. Pastikan foto/video yang diposting tidak akan merugikan diri sendiri atau orang lain.
  4. Jangan merespon e-mail dari pengirim yang tidak dikenal (spam) dan jangan membuka link yang diberikannya.
  5. Segala sesuatu yang bersifat pribadi lebih baik tidak dipublikasikan di halaman yang bisa diakses umum. 
  6. Jangan tergoda tawaran penambahan teman, like, dan follower secara instan dan cepat! 
Khusus di media sosial seperti Facebook dan Twitter, buatlah status update, link share, atau posting yang informatif dan inspiratif, bukan "keluh-kesah dan sumpah-serapah".

Mari, cerdas berinternet agar internet agar berkah, bermanfaat, terhindari dari bahaya dan dampak negatif. Jangan lupa... jadilah pula wirausahawan online atua onlinepreneur! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

-- Materi "Penyuluhan Media Sehat" di Kantor Kecamatan Ujungberung Kota Bandung yang digelar Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suaka UIN SGD Bandung, Jumat 12 September 2014. DOWNLOAD POWERPOINT FILE

Kenapa Hari Radio Nasional 11 September Tidak Populer?

Hari Radio Nasional 11 September
TANGGAL 11 September adalah Hari Radio Nasional. Ada pula yang menyebutnya Hari Radio Republik Indonesia (RRI) karena memang hari radio ini didasarkan pada kelahiran atau tanggal pendirian RRI 11 September 1945.

Menurut catatan sejarah, RRI didirikan para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman, Jalan Menteng Dalam, Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih dr. Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. (Sejarah RRI Selengkapnya)

RRI berjasa besar sebagai media penyebar proklamasi kemerdekaan RI ke seluruh nusantara dan dunia. RRI juga masih berjasa besar hingga kini sebagai media informasi dan hiburan bagi masyarakat, sebagaimana radio pada umumnya.

Bagi saya, personally, RRI --dalam hal ini RRI Bandung-- berjasa besar dalam menyiarkan langsung pertandingan Persib Bandung. RRI Bandung-lah menjadi andalan saat tidak ada siaran langsung Persib di TV atau jika PLN lagi "iseng banget" matiin aliran listrik saat ada siaran langsung laga Persib.

Adanya Hari Radio Nasional 11 September, ditambah adanya Hari Radio Dunia (World Radio Day) 13 Februari, menjadikan radio memiliki karakteristik tambahan --selain karakteristik utama radio seperti auditory dan theatre of mind. Radiolah satu-satunya media massa yang memiliki "Hari Besar". Kita tidak mengenal Hari TV, Hari Suratkabar, atau Hari Media Online. Hanya ada Hari Radio. Hidup radio....!!!!

Lalu, Kenapa Hari Radio Nasional 11 September Tidak Populer? 

Pertama, Hari Radio Nasional identik dengan RRI. Sayangnya, popularitas RRI sudah lama "redup" tergilas popularitas radio-radio swasta (komersial). Bahkan, RRI bagi sebagain kalangan identik dengan "jadul" dan "para orangtua". Jarang banget kali ya anak muda yang demen dengerin RRI?

Kedua, tidak ada konsep dan program yang jelas dan populis untuk merayakan Hari Radio Nasional. Minimal saya tidak tahu apa acara perayaannya yang bisa menarik perhatian publik. Adem-ayem aja perasaan... :)

Kita bisa "nyontek" konsep World Radio Day 13 February. Menurut UNESCO, is World Radio Day — a day to celebrate radio as a medium; to improve international cooperation between broadcasters; and to encourage major networks and community radio alike to promote access to information, freedom of expression and gender equality over the airwaves.

As radio continues to evolve in the digital age, it remains the medium that reaches the widest audience worldwide. It is essential to furthering UNESCO’s commitment to promote gender equality and women’s empowerment. 

Nah, itu konsep Hari Radio Sedunia. Terjemahin sendiri aja deh ya :)

Meskipun Hari Radio Nasional 11 September tidak populer, tetap kita "wajib" ucapkan Selamat Hari Radio Nasional. "Sekali di udara tetap di udara..."  jargon RRI yang kini berubah menjadi “Jaringan Berita Nasional”. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Materi Pertama Kuliah Jurnalistik Radio

Materi Pertama Kuliah Jurnalistik Radio
JURNALISTIK RADIO, jurnalisme radio, atau radio journalism merupakan salah satu Mata Kuliah Kompetensi Utama di Program Studi (Prodi) Jurnalistik, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN SGD Bandung.

Itu artinya, jurnalistik radio termasuk ilmu dan teknik yang wajib dikuasai mahasiswa jurnalistik "sekuasa-kuasanya" atau sedalam-dalamnya.

Per definisi, Jurnalistik Radio adalah ilmu, teknik, dan proses jurnalistik di media radio melaui program acara pemberitaan (news program).

Tujuan minimal perkuliahan jurnalistik radio adalah mahasiswa mampu melakukan reportase radio, menulis naskah berita radio (radio news writing), dan menyajikannya (radio news presenting).

Dalam konteks profesi, dengan ilmu dan keterampilan jurnalistik radio, mahasiswa "siap pakai" (ready to use) di industri media radio untuk menjadi reporter, penyiar berita (news presenter), penulis naskah berita radio (radio news script writer), editor berita (news editor), produser, dan manajer program pemberitaan.

Sebelum dan sesudah perkuliahan jurnalistik radio, tidak ada satu pun mata kuliah yang langsung atau fokus tentang keradioan. Mungkin, mahasiswa hanya belajar "sedikit" mengenal radio dalam perkuliahan mata kuliah "Manajemen Media Massa", mengingat media massa meliputi media cetak, media elektronik (radio dan televisi), dan media siber (media online, media internet).

Karena jurnalistik radio menjadi satu-satunya mata kuliah yang bicara soal media radio, maka "terpaksa" materi kuliah pertama atau materi di awal-awal perkuliahan adalah tentang "sejarah dan karakteristik media radio" serta "dasar-dasar siaran radio".

Sebagai dosen praktisi yang "langganan" diberi amanah mengampu mata kuliah jurnalistik radio di UIN Bandung, saya akan fokuskan materi kuliah pertama dan kedua, pada pengenalan dunia radio, sebagaimana saya posting di Silabus Mata Kuliah Jurnalistik Radio.  Wasalam. (www.romelteamedia.com).*