Update Google Panda Lumpuhkan Situs/Blog Tak Berkualitas

Konten Berkualitas merupakan cara terbaik menghadapi Update Algoritma Google.

Update Google Panda
ilustrasi: idigitalise.com
SITUS mesin pencari (search engine) nomor wahid di dunia, Google, terus berbebah dan meng-update algoritmanya. Update Google Panda dikabarkan sudah melumpuhkan situs-situs web dan blog yang tidak berkualitas.

Kabar ini membuat saya "deg-degan". Jika blog saya dinilai tidak berkualitas oleh Mbah Google, maka lambat laun blog ini pun akan jadi korban tendangan maut Google Panda. Semoga tidak demikian. Amin...!

Menurut para ahli, algoritma (alogitm) adalah sistem dan proses Google dalam menyeleksi tulisan, konten, atau situs web/blog untuk diindeks dan ditampilkan di halaman hasil pencarian (Search Engine Result Page, SERP). 

Jika posting atau blog kita tampil di halaman depan SERP, apalagi ada di nomor 1, 2, atau 3 teratas, maka potensi kunjungan (trafik) ke blog kita akan sangat tinggi. Pageviews akan naik. Peringkat blog akan naik. Popularitas juga meroket.

Sebaliknya, jika blog kita ada di halaman 2, apalagi halaman terakhir SERP Google, maka kemungkinan "dicuekin" sama user atau pembaca.

Kabarnya, berkat Update Google Panda 4.0 yang dimulai pada Mei 2014, Google sudah melenyapkan sejumlah situs, blog, atau website yang dianggap webspam, menurunkan peringkatnya, dan menaikan peringkat website yang mereka anggap berkualitas.

Daftar situs yang jadi pemenang dan pecundang terkait Google Panda bisa disimak di "Panda Update 4.0 Winners & Loosers".

Menyikapi Update Algoritme Google 

Google tampaknya tidak akan berhenti berinovasi demi menyajikan konten dan situs web yang benar-benar berkualitas dan dicari user.

Google Panda membidik "konten web berkualitas rendah" (low-quality web content).

Lalu, bagaimana menyikapinya? Google sendiri sudah memberikan panduan soal Konten Berkualitas.

Konten berkualitas (Quality Content) menjadi "harga mati" bagi sebuah situs web/blog. Kita sudah akrab dengan ungkapan "isi adalah raja" (content is king). Itu terus berlaku.

Prinsip dasar pertama dalam membuat Konten Berkualitas menurut Google adalah menulis untuk user (pengguna, pembaca, pengunjung), bukan untuk mesin pencari. 

Jadi, fokusnya adalah menulis untuk pembaca, bukan untuk Google. Karenanya, menulislah dengan "wajar", normal, "dengan hati", dengan mengangkat topik yang sekiranya berguna dan dicari user.

"Jangan menipu pembaca Anda!" kata Google. "Hindari trik yang dimaksudkan untuk meningkatkan peringkat mesin pencari. Yang paling penting adalah apakah Anda merasa nyaman menjelaskan apa yang telah Anda lakukan ke laman web pesaing Anda, atau kepada karyawan Google. 

Pengujian berguna lainnya adalah menanyakan, "Apakah ini membantu pengguna saya? Akankah saya melakukan ini jika tidak ada mesin telusur?"

Google menyarankan agar blogger memikirkan saja tentang apa yang membuat blognya unik, berharga, atau menarik. "Buat situs web Anda menonjol dari yang lain di bidang Anda," kata Google.

Karakteristik Konten Berkualitas
Selain uni, berharga, dan menarik --yang terdengar "terlalu umum" bagi banyak blogger, konten berkualitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Asli, tulisan sendiri, bukan Copy Paste dan/atau Repost tulisan orang lain
  2. Berguna, bermanfaat.
  3. Kaya informasi, lengkap, sesuai dengan yang diinginkan pembaca.
Pedoman konten berkualitas lainnya bisa dibaca di Pedoman Webmaster dari Google. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Jenis & Ukuran Huruf Terbaik buat Situs Web/Blog

Jenis & Ukuran Huruf Terbaik buat Situs Web/Blog
APA Jenis & Ukuran Huruf (Font) Terbaik buat Situs Web atau Blog? Jawaban "standar"-nya: yaitu jenis dan ukuran huruf yang memenuhi aspek Scannability & Readability sehingga membuat nyaman user (pengguna, pengunjung, pembaca).

Scannability artinya mudah dipindai. Readability artinya mudah dibaca. Intinya, jenis dan ukuran font blog harus membuat nyaman pembaca dan tidak melelahkan mata.

Nah, yang bagaimana tuh? Kita merujuk saja ke Scriptol yang menyajikan jenis dan ukuran huruf yang digunakan Amazon, Google, Apple, dan New York Times, lengkap dengan kodenya yang bisa di-copas ke template blog kita.


Amazon

body 
{
font-family: verdana,arial,helvetica,sans-serif;
font-size: small;
background-color: #FFFFFF;
color: #000000;
margin-top: 0px;
}
.h1
{
font-size: medium;
}

Google

body
{
height:100%;
font-family:Helvetica,Arial,sans-serif;
font-size:small;
color:#000;
background-color:#fff;
margin:3px 8px 0 0;
padding:0;
}
h1 { font-size:160%}
h2 { font-size:140%}
h3 { font-size:120%}

Apple

body
{
font: 12px/18px "Lucida Grande", "Lucida Sans Unicode", Arial, Verdana, sans-serif;
background-color: #fff;
color: #333;
margin:0;
padding:0;
}
h1 { font-size: 24px; font-weight: bold; line-height: 36px; margin-bottom: 18px; }
h2 { font-size: 16px; font-weight: bold; line-height: 18px; margin-bottom: 18px; }
h3 { font-size: 1em; font-weight: bold; line-height: 18px; }
New York Times
body 
{
background-color:#FFFFFF;
color:#333333;
font-family:georgia,"times new roman",times,serif;
font-size:62.5%;
line-height:1.5em;
margin:0;
padding:13px 0;
}

Dari data di atas, ukuran huruf berkisar antara 13-14 point. Jenis hurufnya adalah Arial, Verdana, Helvetica, dan Georgia.

Warna huruf hitam (black) atau abu gelap (dark gray) dengan kode warna HTML #333. Warna background selalu putih (white).

Saya memilih Helvetica. Selain ngikut Google, juga ngikut situs yang dikelola pakar "web usability", yaitu nngroup.com.

Kesimpulan: 
  1. Pilih jenis huruf yang sudah familiar dengan user. Ini menyangkut UX (User Experience), seperti Arial dan Helvetica. Jangan pilih jenis huruf yang "aneh" atau "unik", ojo neko-neko. Huruf di media online bukan soal bagus atau unik, tapi mudah dibaca atau tidak.
  2. Pilih ukuran huruf yang mudah dipindai, minimal 13px. Lebih besar lebih baik. 

Cara Ganti Huruf
Cara mengubah atau mengganti jenis dan ukuran huruf blog sangat mudah.

1. Klik "Template" > "Edit HTML"
2. Cari (Ctrl+F) kode bodypost-body, atau font-family
3. Di sanalah kita ubah jenis dan ukuran huruf blog.

Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Masa Depan Jurnalistik dan Wartawan Masa Depan

Masa depan jurnalistik tidak hanya di lembaga media atau penerbitan pers. Wartawan masa depan adalah wartawan multimedia, serbabisa, mampu beradaptasi dengan format media modern berbasis internet.

ORANG yang  punya ilmu dan skill jurnalistik di masa kini dan masa depan tidak hanya bekerja untuk media massa, tapi juga di berbagai lembaga non-pers, instansi, atau perusahaan.

Lembaga modern --baik mulai dari komunitas, forum, hingga perusahaan multinasional dan lembaga internasional, saat ini memiliki situs web sebagai media informasi dan komunikasi, selain "media konvensional" seperti inhouse magazine (media internal) atau buletin dan newsletter.

Maka, Anda yang sekarang mendalami ilmu dan keterampilan jurnalistik, jangan cuma fokus dan bercita-cita menjadi wartawan sebuah media ternama, juga jangan hanya fokus mengasah keterampilan menulis.

Daftar Jobs yang Butuh Keahlian Jurnalistik

Profesi wartawan (jurnalis, reporter, editor) bukan satu-satunya profesi yang memerlukan ilmu dan skills jurnalistik. Banyak lembaga nonmedia yang juga membutuhkan tenaga yang profesional di bidang jurnalistik.

Mari kita simak daftar sebagian karier, profesi, atau job yang memerlukan keahlian jurnalistik:
  1. Web Content Editor. Setiap instansi pemerintah, mulai departemen hingga kelurahan, kini punya website lembaga (corporate website), sebagai media komunikasi dan informasi, plus memenuhi kewajiban UU KIP (Keterbukaan Informasi Publik). Ini pun memerlukan alumni jurnalistik atau SDM yang anda di bidang tulis-menulis.
  2. Corporate Blogger. Setiap perusahaan kini juga punya website sebahai "kantor maya" yang buka 24 jam. Di sana ada halaman khusus untuk memuat informasi aktual seputar dinamika perusahaan yang disebut BLOG. (Baca: Corporate Blogging).
  3. Corporate Journalist. Perusahaan yang menerapkan metode baru pemasaran modern bahkan mendirikan media berita sebagai sarana pengembangan sistem pemasaran dan branding. Ini pun domainnya alumni jurnalistik. (Baca: Corporate Journalism).
  4. Inhouse Magazine Editor. Setiap instansi/perusahaan juga punya inhouse magazineatau media internal. Siapa lagi yang mengelolanya jika bukan staf atau karyawan yang "melek jurnalistik"?
  5. Public Relations. Praktisi humas atau public relations wajib bisa menulis. Banyak divisi humas di berbagai instansi, lembaga, atau perusahaan yang belum memiliki SDM atau staf yang piawai menulis. Ini pun peluang bagi para alumni jurnalistik.
  6. Blogpreneur/Onlinepreneur Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, blogging is business. Ruh blogging adalah menulis konten berkualitas. Alumni bahkan mahasiswa jurnalistik bisa menekuni dunia blogging dan make money online dengan ngeblog.
  7. Professional Writer, Book Writer. Keterampilan jurnalistik (menulis) adalah skill inti profesi penulis. Alumni jurnalistik juga bisa menjadi penulis produktif, baik menulis artikel opini ataupun buku.
  8. Own Media. Bisnis media terus berkembang. Media-media massa baru, terutama media online, terus tumbuh dan itu domainnya alumni jurnalistik. Bahkan, sang alumni jurnalistik bisa membuat dan punya media online sendiri!
  9. Dosen. Semua Jurusan Ilmu Komuniksi Jurnalistik, Broadcasting, bahkan kampus yang menyediakan kelas menulis (mata kuliah menulis) tentu memerlukan dosen yang qualified di bidang jurnalistik.
  10. Trainer. Banyak pihak yang butuh ilmu jurnalistik. Banyak EO yang menggelar pelatihan jurnalistik atau menulis. Mereka butuh trainer, instruktur, atau pemateri yang qualified di bidang jurnalistik.
Anda bisa menambahkan daftar lain.


Kualifikasi Wartawan Modern: Adaptable & Multimedia

Wartawan masa depan, dengan demikian, tidak hanya ada di lembaga pers atau media. Ia ada di banyak kantor dan lembaga. Wartawan masa kini dan masa depan juga tidak hanya punya format media cetak dan elektronik (radio/TV), tapi multimedia berbasis internet.

Maka, untuk bisa memiliki banyak pilihan profesi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terkini, wartawan modern tidak cukup hanya bisa menulis sebagai keterampilan dasar sekaligus "tradisional".

Kata kuncinya bagi wartawan masa kini dan masa depan adalah "adaptabilitas" (adaptability). To be adaptable journalist!
"A key skill for any journalist in the new media age, whatever medium they’re working in, is adaptability. The age of the journalist who only writes text, or who only records video, or audio, is passing. Today, the newspaper and magazine, the television and the radio programme all have an accompanying website." (Online Journalism Blog).
"It is no longer enough for a journalist to be ablie to compose text. It is now essential that they understand the interchange between text and images which give a website a visual identity. So journalist need to get into the habit of thinking in images. (Online Journalism: The Essential Guide, Steve Hill & Paul Lashmar. Sage Publication, 2014)

Baca juga: Keahlian Wartawan Media Online

Dengan kata lain, wartawan modern (masa kini dan masa depan) adalah "wartawan multimedia" atau "multimedia storyteller”.  Ia harus mampu meliput dan menyajikan berita dalam beragam tipe media masa kini --teks, audio, grafis, animasi, video, dan foto.

"...the collective use of many media types–such as text, audio, graphics, animation, video, and photographs–to convey information" (The Multimedia Journalist).

Fakta yang dikemukakan laman Multimedia Journalist berikut ini menjadi tantangan bagi wartawan modern untuk mampu menyesuaikan diri dan menjadi "adaptable journalist":

1. Trend audiens.
Audience trends. Trend Konsumsi media saat ini fokus pada visual. Media kaya visual seperti video, foto, dan grafis informasi menjadi format berita menarik bagi audiens kontemporer.

2. Pengembangan lanskap media.
The evolving media landscape. Untuk bisa bertahan di era internet, perusahaan media tradisional menghadirkan "versi online" berupa situs sebagai media (online media, media online, cyber media) untuk menyampaikan konten multimedia dan melibatkan audiens dalam cara-cara baru dengan menggunakan perangkat media sosial.

3. Mempraktikan multimedia.
Practicing multimedia. Today’s journalists need to be adaptable. Wartawan masa kini perlu beradaptasi, tidak cukup hanya terampil pada satu alat atau teknologi. 

4. Jurnalis multimedia.
The multimedia journalist. Jurnalis multimedia masa kini harus memiliki skill menulis yang kuat, mengetahui cara menggunakan alat dan software multimedia, dan mampu menaksir berita potensial multimedia dan menentukan format berita yang paling tepat.

Bisa disimpulkan, wartawan masa depan, masa kini, dan modern adalah wartawan serbabisa dan punya banyak jenis media (All Journalist) dengan kualifikasi:
  1. Mahir menulis dengan baik, ringkas, dan cepat untuk lebih dari satu jenis media.
  2. Menemukan informasi akurat dan sumber online dan offline terpercaya, secara cepat, dan harus memiliki koleksi RSS Feeds (juga Google Alert, pen.) agar “keeping them in touch with their area”.
  3. Memahami beberapa prinsip dasar video, audio, dan foto/gambar. Soal gambar, misalnya, selain prinsip jurnalistik foto, juga soal ukuran (size) yang tidak menggangu loading website.
  4. Menguasai “editing software” –photo, video, and audio software.
  5. Memahami komunitas online seperti Facebook, Flickr, Youtube –lebih baik lagi “should already be a productive member of one”.

How to Start? Blogging!

Blogging (ngeblog) bukan saja cara terbaik saat ini untuk mengasah keterampilan menulis atau mempraktikkan ilmu jurnalistik, tapi juga membangun skill multimedia yang dibutuhkan wartawan masa depan.

Blog, seperti halnya situs web atau portal berita, bisa menyajikan informasi dalam format teks, gambar, grafis (infografis), animasi, video, link, dan sebagainya.

Dengan ngeblog, sang blogger juga bisa belajar ilmu HTML, PHP, programming, gaya menulis online (online writing style), dan teknik Search Enginze Optimization (SEO) yang dibutuhkan dalam mendesain dan mengelola situs web. 

Pilih platform Blogger sebagai blog terbaik untuk merintis karier sebagai wartawan masa depan, multimedia, dan modern! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

5 Prinsip Dasar Jurnalistik

5 Prinsip Dasar Jurnalistik
bc.onlineschool.ca
Dasar-Dasar Jurnalistik (Basics of Journalism, Journalism Basics)

ULASAN
ringkas tentang 5 prinsip dasar jurnalistik ini saya susun berdasarkan artikel Journalism Basics di salah satu sub halaman University of Florida, Amerika Serikat.

Disebutkan, yang termasuk dasar-dasar jurnalistik antara lain:
  1. Get the facts right. Mendapatkan fakta yang benar.
  2. Do not accept gifts. Jangan menerima hadiah/pemberian.
  3. Don't lie. Jangan berbohong.
  4. There are NOT two sides to every story. Tidak selalu ada dua sisi dalam setiap peristiwa.
  5. Never accept the official line. Jangan pernah menerima saluran resmi.
Kelima dasar jurnalisme itu lebih menekankan aspek sikap (attitude) ketimbang wawasan/pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) yang harus dimiliki dan dikuasai oleh para wartawan. Makanya, saya lebih menyebutnya sebagai "prinsip dasar" (basic principle) ketimbang teknik atau skills.

Wartawan profesional memang tidak cukup sekadar berwawasan luas tentang "teori" (pengetahuan, ilmu, knowledge) jurnalistik dan mahir meliput dan menulis (reporting and news writing skills), tapi juga harus dibarengi oleh sikap atau "akhlak" yang baik --dikenal dengan kode etik jurnalistik atau etika profesi wartawan.

Fakta itu Suci
Ada ungkapan, Facts is Sacre! Fakta itu suci. Jangan pernah dimanipulasi atau "diplintir" saat fakta kejadian itu diberitakan, demi kepentingan apa pun!

Fakta adalah kebenaran (the truth) dalam konteks jurnalistik. Jika faktanya 5, jangan sebut 4 atau 6. Bolehlah sedikit "dimainkan" menjadi 4+1 atau 3+2, yang penting faktanya (5) tidak diubah.

Ingat, berita (news) adalah laporan peristiwa/kejadian aktual. Sekali lagi, laporan, bukan penilaian atau penafsiran. Jika wartawan ingin mengemukakan analisis, komentar, atau penilaian, maka tuangkan dalam bentuk karya jurnalistik yang lain: artikel opini (views).

Dalam konteks Indonesia, Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) menyebutkan: Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dengan opini, berimbang, dan selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat.

Do not accept gifts.
Jangan pernah menerima hadiah, besar atau kecil, dari subjek, sumber (narasumber), penegak hukum, atau pejabat publik. Menerima hadiah akan menyulitkan wartawan untuk bersikap "fair and accurate" karena "terbebani" dengan hadiah yang diterima.

Dalam konteks Indonesia, Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) menyebutkan: Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi.

Don't lie.
Jangan bohong! Publik tidak akan mempercayai wartawan yang punya reputasi sebagai pendusa (liar). Beritakan yang benar (faktual), jangan melaporkan fakta dusta. Ini terkait dengan "Get the facts right".

KEWI menyatakan: Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Trik Baru Meningkatkan Follower dan Bisnis Online

Trik Baru Meningkatkan Follower dan Bisnis Online
Trik alias "Modus" Baru Meningkatkan Jumlah Follower dan Promosi Bisnis Online.

DALAM seminggu terakhir ini, sejumlah akun twitter me-mention akun saya @romeltea. Isinya, seperti saya kutip di bawah ini plus gambarnya yang sudah saya edit.

Intinya, undangan follow akun mereka, akun berita dan bisnis. Inikah trik baru alias "modus" meningkatkan follower dan bisnis online?

Dari gaya, pola, dan isi mention dan kicauannya yang sama atau mirip, saya "menduga" ini dilakukan oleh pihak yang sama, entah admin, entah jasa peningkat follower, atau "kerjaan" staf marketing online (pemasaran media sosial).

Mari kita simak:

  • hai kak,@romeltea, Follow yuk @[diedit] paling update seputar [diedit], menarik dan menambah wawasan :), pasti di Folback!
  • @romeltea kalo kakak pake jeans di jamin deh tambah menawan , cek fav kita yaa kaak 
  • hai kak,@romeltea, kalo ga keberatan, follow @[diedit] ya,infonya keren2, banyak peluang seputar usaha, pasti di Folback!
  • Aslamualaikum, @romeltea ,Yuk Follow rame2- >> @[diedit] untuk dapat info ter-Update seputar [diedit], update banget.
  • Hallo.. @romeltea Follow yuk @[diedit] paling update seputar [diedit], menarik dan menambah wawasan :), pasti di Folback!
  • hai kak, @romeltea, kalo ga keberatan, follow @[diedit] ya,infonya keren2, banyak update seputar [diedit], pasti di Folback!

Nah, jelas setipe 'kan???

Satu "ciri khas" lagi: akun-akun itu menggunakan foto profil wanita cantik!!! He he... tau aja kalo gua suka cewe, gak suka cowok!


Trik Baru Meningkatkan Follower dan Bisnis Online

Trik Baru Meningkatkan Follower dan Bisnis Online

Trik Baru Meningkatkan Follower dan Bisnis Online

Trik Baru Meningkatkan Follower dan Bisnis Online

Trik Baru Meningkatkan Follower dan Bisnis Online


Salah satu tips meningkatkan follower memang menggunakan foto cewek cantik, biar menarik, tapi 'kan menipu namanya. Tul gak?

Komentar Blog
Trik baru lainnya dalam promosi bisnis online adalah dengan berkomentar di blog, seperti di bawah ini. Ini cara komentar yang sangat tidak disukai oleh para blogger. Maka, jangan tiru!

Trik Baru Meningkatkan Follower dan Bisnis Online


Oke deh, lain kali kita "analisis" lebih mendalam soal Trik Baru Meningkatkan Follower dan Bisnis Online ini. 

What do you think...?

Pemborosan Kata: Lalu dan Mendatang

Pemborosan Kata: Lalu dan Mendatang
KATA "lalu" --yang berarti "sudah lewat; sudah lampau"-- dan kata "mendatang" --yang artinya "yang akan datang"-- kerap muncul dalam naskah berita. Padahal, penulisan kedua kata itu termasuk pemborosan kata yang bertentangan dengan kaidah atau karakteristik bahasa jurnalistik, terutama kaidah "hemat kata" (economy of words).

Contoh:
  1. Sidang pertama dilakukan Senin (4/11) lalu.
  2. Sidang dilanjutkan Senin (11/11) mendatang.
Kata "lalu" dan "mendatang" dalam kalimat di atas merupakan pemborosan kata. Jika kita hilangkan, maka kalimat tersebut menjadi lebih efektif-efisien dan tidak mengubah makna.

Pemborosan kata juga sering terjadi dalam penulisan unsur waktu (when), yakni penulisan frasa:
  1. pada hari
  2. pada tanggal
  3. pada bulan
  4. pada tahun
Contoh:
  1. Sidang dilakukan pada hari Senin.
  2. Sidang dilanjutkan pada tanggal 11 November.
  3. Indonesia merdeka pada bulan Agustus tahun 1945
  4. Indonesia merdeka pada tahun 1945
  5. Acara berlangsung pada bulan Agustus.
Pembaca pasti paham, Senin itu nama hari dan 11 November itu tanggal, maka tidak perlu lagi ditambah atau diawali dengan "pada hari" dan "pada tanggal".

  • Penulisan pada bulan bisa diringkas menjadi pada saja atau bulan saja.
  • Penulisan pada tahun bisa disingkat menjadi pada saja atau tahun saja. 
Penulisan kata "lalu" dan "mendatang" mungkin dimaksudkan sebagai "penegasan". Tapi, tetap saja pemborosan alias "tidak hemat kata".

Bagaimana kalau tetap digunakan? Ya... tidak apa-apa sih, toh bukan pelanggara pidana! Namun, penggunaan kedua kata tersebut atau pemborosan kata dalam penulisan berita, mengindikasikan sang wartawan yang nulis berita itu "kurang profesional", bisa pula karena tidak tahu dan/atau malas mengedit naskah. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Keahlian Wartawan Media Online

Keahlian Wartawan Media Online
HAMPIR semua media saat ini punya edisi online (situs berita). Maka, hampir semua wartawan kini menjadi wartawan media online.

Wartawan Media Online Harus Serbabisa. Jurnalis Online tidak hanya dituntut bisa menulis berita (teks) dengan baik, cepat, dan ringkas, tapi juga mesti mampu menguasai banyak hal terkait multimedia sehingga menjadi “adaptable journalist” (wartawan yang mampu beradaptasi dengan aneka media).

Skill utama wartawan media online setelah bisa menulis adalah menguasai internet dan karakteristik media online.

Serbabisa merupakan salah satu prinsip jurnalistik online yang terangkum dalam BASIC (Brevity, Adaptability, Scannable, Interactivity, Community) sebagaimana dikemukakan Paul Bradshaw (Senior Lecturer, Online Journalism, Magazines and New Media, School of Media, Birmingham City University, UK (mediacourses.com), Blogger) seperti dipublikasikan Online Journalism Blog.

Ketika membahas prinsip “adaptability”, Bradshaw mengemukakan, adaptability (penyesuaian) adalah keterampilan kunci (key skills) wartawan di era new media. Era jurnalis hanya menulis naskah (teks) atau hanya merekam video dan audio, telah berlalu.

Saat ini, suratkabar, majalah, TV, dan radio punua versi online (website). Karenanya, kontennya pun disesuaikan dengan karakter konten media online, yakni:
  • (Hyper)Text
  • Audio
  • Video
  • Still images
  • Audio slideshows
  • Animation
  • Flash interactivity
  • Database-driven elements
  • Blogs (dalam hal ini: daftar artikel/berita/informasi tekstual).
  • Microblogging/Text/email alerts (Twitter)
  • Community elements – forums, wikis, social networking, polls, surveys
  • Live chats
  • Mapping
  • Mashups (aplikasi web).
“Jurnalis online mesti cerdas memilih format yang paling pas untuk melaporkan berita: teks, video, audio, map, atau gabungan,” kata Bradshaw.

Wartawan Media Online: All Journalist
Dikemukakan pula, jurnalis online dituntut mampu menjadi “All Journalist” (wartawan segala jenis media):
  • Menulis dengan baik, ringkas, dan cepat untuk lebih dari satu jenis media.
  • Menemukan informasi akurat dan sumber online dan offline terpercaya, secara cepat, dan harus memiliki koleksi RSS Feeds (juga Google Alert, pen.) agar “keeping them in touch with their area”.
  • Memahami beberapa prinsip dasar video, audio, dan foto/gambar. Soal gambar, misalnya, selain prinsip jurnalistik foto, juga soal ukuran (size) yang tidak menggangu loading website.
  • Menguasai “editing software” –photo, video, and audio software.
  • Memahami komunitas online seperti Facebook, Flickr, Youtube –lebih baik lagi “should already be a productive member of one”.
Dengan demikian, wartawan media online harus serbabisa, yakni menguasai teknologi informasi dan komunikasi terkini, terutama terkait dengan internet (online), selain piawai menulis berita dan reportase. (www.romelteamedia.com).*

Cara Share Otomatis Posting Blog ke Facebook dan Twitter

Cara Share Otomatis Posting Blog ke Facebook dan Twitter
Cara Share & Update Otomatis Posting Blog ke Facebook, Twitter, Linkedin, dll.

TULISAN atau posting blog/website bisa dibagi (share) atau disebar secara otomatis ke sejumlah media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Linkedin. Caranya, daftar (sign up) di www.dlvr.it, situs aplikasi yang men-deliver (mengirimkan) posting blog dari RSS Feeds ke berbagai akun media sosial.

Selain dlvr.it, ada juga NetworkedBlog.com, tapi saat ini pendaftarannya sudah tutup, mungkin sudah kebanyakan akun.

Update posting www.romelteamedia.com selama ini di-share secara otomatis via NetworkedBlogs ke sejumlah akun personal, page, dan grup Facebook dan Twitter.

Mulai sekarang (5/10/2014) update posting romelteamedia.com juga saya share ke akun Linkedin menggunakan jasa dlvr.it.

Ada pendapat, sebaiknya kita share posting blog ke media sosial secara manual saja, agar bisa nambah kata-kata penarik pehatian ataupun "clickbait" (umpan klik). Solusinya, lakukan saja keduanya! Manual dan otomatis menggunakan networkedblog atau dlvr.it.

Share Otomatis Posting Blog ke Facebook dan Twitter merupakan bagian dari trik SEO Sedia Sosial. Menurut para ahli, media sosial merupakan salah satu pilar SEO Blog, selain Konten dan Link. Bahkan, mesin pencari Google juga memperhitungkan link sosial media untuk mengindeks dan memeringkat sebuah situs web/blog. Good Luck! (www.romelteamedia.com).*

5 Cara Menerbitkan Buku Secara Online


Cara Menerbitkan Buku Secara Online
ANDA punya naskah buku? Belum diterbitkan oleh penerbit mana pun? Mau menerbitkan sendiri tanpa biaya? Jika jawabannya "ya", maka teruskan baca posting "Cara Menerbitkan Buku Secara Online" ini. (Lihat CONTOH E-BOOK)

Kini siapa pun dengan mudah bisa menjadi penulis dan menerbitkan sendiri bukunya secara online berupa e-book (electronic book). Yang jualnya siapa? Biarkan penyedia jasa online publising dan selling book online melakukannya.

Sejumlah situs web di bawah ini membuka kesempatan bagi Anda untuk menerbitkan buku secara online, tanpa harus "mengemis" kepada penerbit buku :)

1. PAPYRUS
Buka http://papyruseditor.com. Klik "Sign Up". Anda bisa mengimport file yang sudah tersedia, bahkan bisa mengimport link posting blog atau link dari situs mana pun!

Cocok banget buat blogger yang ingin membukukan posting blognya. This is A simple way to create ebooks!

2. DOCSTOC 
Buka www.doctsoc.com, daftar (Sign Up), dan publikasikan naskah buku Anda (dalam satu file, sebaiknya file .Pdf), dan Anda akan mendapatkan "royalti" dari docstoc.

3. LULU
Buka www.lulu.com, daftar, dan ikuti langkah selanjutnya. Hebatnya lagi, LULU menyediaka ISBN gratis bagi naskah buku yang Anda upload dan publish di LULU.

Di Lulu Anda bisa menentukan harga  buku Anda sendiri. Royaltinya hingga 70%. Anda bisa menentukan harga mulai "free" alias digratiskan hingga sekian dolar. Untuk dijual, minimal harga US$0.99.

4. BLURB
Buka http://www.blurb.com/book-makers dan Sign Up. Ikuti proses selanjutnya.

Dalam "biodatanya" disebutkan, Blurb ini Self- and indie-publishing: Democracy in action.

Independent publishing has come a long way since Blurb launched in 2006. Back then, just being able to publish your own book easily and affordably was a shock to the traditional system. But the self- and indie-publishing industry today is thriving, and once again we’re leading the way.

5. ONLINE PUBLISHING
Masih banyak cara dan tempat/situs lain untuk menerbitkan buku secara mandiri. Googling aja dengan kata kunci "online publishing" atau "self book publishing".

Bagi Anda yang punya naskah buku dan "males" berurusan dengan "birokrasi" bahkan "kenakalan/kecurangan" penerbit --soal oplah buku, cetak ulang, hingga royalti yang "dibikin lupa"-- sebaiknya pilih "self-publising" secara online ini. "Kepuasan batinnya" gak jauh beda kok sama edisi cetak. Demikian pula royaltinya.

Ayo, menulis dan terbitkan sendiri naskah buku Anda! Ayo ngeblog dan "sulap" posting blog Anda menjadi buku! (www.romelteamedia.com).*