ORANG yang punya ilmu dan skill jurnalistik di masa kini dan masa depan tidak hanya bekerja untuk media massa, tapi juga di berbagai lembaga non-pers, instansi, atau perusahaan.
Lembaga modern --baik mulai dari komunitas, forum, hingga perusahaan multinasional dan lembaga internasional, saat ini memiliki situs web sebagai media informasi dan komunikasi, selain "media konvensional" seperti inhouse magazine (media internal) atau buletin dan newsletter.
Maka, Anda yang sekarang mendalami ilmu dan keterampilan jurnalistik, jangan cuma fokus dan bercita-cita menjadi wartawan sebuah media ternama, juga jangan hanya fokus mengasah keterampilan menulis.
Daftar Jobs yang Butuh Keahlian Jurnalistik
Profesi wartawan (jurnalis, reporter, editor) bukan satu-satunya profesi yang memerlukan ilmu dan skills jurnalistik. Banyak lembaga nonmedia yang juga membutuhkan tenaga yang profesional di bidang jurnalistik.Mari kita simak daftar sebagian karier, profesi, atau job yang memerlukan keahlian jurnalistik:
- Web Content Editor. Setiap instansi pemerintah, mulai departemen hingga kelurahan, kini punya website lembaga (corporate website), sebagai media komunikasi dan informasi, plus memenuhi kewajiban UU KIP (Keterbukaan Informasi Publik). Ini pun memerlukan alumni jurnalistik atau SDM yang anda di bidang tulis-menulis.
- Corporate Blogger. Setiap perusahaan kini juga punya website sebahai "kantor maya" yang buka 24 jam. Di sana ada halaman khusus untuk memuat informasi aktual seputar dinamika perusahaan yang disebut BLOG. (Baca: Corporate Blogging).
- Corporate Journalist. Perusahaan yang menerapkan metode baru pemasaran modern bahkan mendirikan media berita sebagai sarana pengembangan sistem pemasaran dan branding. Ini pun domainnya alumni jurnalistik. (Baca: Corporate Journalism).
- Inhouse Magazine Editor. Setiap instansi/perusahaan juga punya inhouse magazineatau media internal. Siapa lagi yang mengelolanya jika bukan staf atau karyawan yang "melek jurnalistik"?
- Public Relations. Praktisi humas atau public relations wajib bisa menulis. Banyak divisi humas di berbagai instansi, lembaga, atau perusahaan yang belum memiliki SDM atau staf yang piawai menulis. Ini pun peluang bagi para alumni jurnalistik.
- Blogpreneur/Onlinepreneur Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, blogging is business. Ruh blogging adalah menulis konten berkualitas. Alumni bahkan mahasiswa jurnalistik bisa menekuni dunia blogging dan make money online dengan ngeblog.
- Professional Writer, Book Writer. Keterampilan jurnalistik (menulis) adalah skill inti profesi penulis. Alumni jurnalistik juga bisa menjadi penulis produktif, baik menulis artikel opini ataupun buku.
- Own Media. Bisnis media terus berkembang. Media-media massa baru, terutama media online, terus tumbuh dan itu domainnya alumni jurnalistik. Bahkan, sang alumni jurnalistik bisa membuat dan punya media online sendiri!
- Dosen. Semua Jurusan Ilmu Komuniksi Jurnalistik, Broadcasting, bahkan kampus yang menyediakan kelas menulis (mata kuliah menulis) tentu memerlukan dosen yang qualified di bidang jurnalistik.
- Trainer. Banyak pihak yang butuh ilmu jurnalistik. Banyak EO yang menggelar pelatihan jurnalistik atau menulis. Mereka butuh trainer, instruktur, atau pemateri yang qualified di bidang jurnalistik.
Kualifikasi Wartawan Modern: Adaptable & Multimedia
Wartawan masa depan, dengan demikian, tidak hanya ada di lembaga pers atau media. Ia ada di banyak kantor dan lembaga. Wartawan masa kini dan masa depan juga tidak hanya punya format media cetak dan elektronik (radio/TV), tapi multimedia berbasis internet.Maka, untuk bisa memiliki banyak pilihan profesi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terkini, wartawan modern tidak cukup hanya bisa menulis sebagai keterampilan dasar sekaligus "tradisional".
Kata kuncinya bagi wartawan masa kini dan masa depan adalah "adaptabilitas" (adaptability). To be adaptable journalist!
"A key skill for any journalist in the new media age, whatever medium they’re working in, is adaptability. The age of the journalist who only writes text, or who only records video, or audio, is passing. Today, the newspaper and magazine, the television and the radio programme all have an accompanying website." (Online Journalism Blog).
"It is no longer enough for a journalist to be ablie to compose text. It is now essential that they understand the interchange between text and images which give a website a visual identity. So journalist need to get into the habit of thinking in images. (Online Journalism: The Essential Guide, Steve Hill & Paul Lashmar. Sage Publication, 2014)
Baca juga: Keahlian Wartawan Media Online
Dengan kata lain, wartawan modern (masa kini dan masa depan) adalah "wartawan multimedia" atau "multimedia storyteller”. Ia harus mampu meliput dan menyajikan berita dalam beragam tipe media masa kini --teks, audio, grafis, animasi, video, dan foto.
"...the collective use of many media types–such as text, audio, graphics, animation, video, and photographs–to convey information" (The Multimedia Journalist).
Fakta yang dikemukakan laman Multimedia Journalist berikut ini menjadi tantangan bagi wartawan modern untuk mampu menyesuaikan diri dan menjadi "adaptable journalist":
1. Trend audiens.
Audience trends. Trend Konsumsi media saat ini fokus pada visual. Media kaya visual seperti video, foto, dan grafis informasi menjadi format berita menarik bagi audiens kontemporer.
2. Pengembangan lanskap media.
The evolving media landscape. Untuk bisa bertahan di era internet, perusahaan media tradisional menghadirkan "versi online" berupa situs sebagai media (online media, media online, cyber media) untuk menyampaikan konten multimedia dan melibatkan audiens dalam cara-cara baru dengan menggunakan perangkat media sosial.
3. Mempraktikan multimedia.
Practicing multimedia. Today’s journalists need to be adaptable. Wartawan masa kini perlu beradaptasi, tidak cukup hanya terampil pada satu alat atau teknologi.
4. Jurnalis multimedia.
The multimedia journalist. Jurnalis multimedia masa kini harus memiliki skill menulis yang kuat, mengetahui cara menggunakan alat dan software multimedia, dan mampu menaksir berita potensial multimedia dan menentukan format berita yang paling tepat.
Bisa disimpulkan, wartawan masa depan, masa kini, dan modern adalah wartawan serbabisa dan punya banyak jenis media (All Journalist) dengan kualifikasi:
- Mahir menulis dengan baik, ringkas, dan cepat untuk lebih dari satu jenis media.
- Menemukan informasi akurat dan sumber online dan offline terpercaya, secara cepat, dan harus memiliki koleksi RSS Feeds (juga Google Alert, pen.) agar “keeping them in touch with their area”.
- Memahami beberapa prinsip dasar video, audio, dan foto/gambar. Soal gambar, misalnya, selain prinsip jurnalistik foto, juga soal ukuran (size) yang tidak menggangu loading website.
- Menguasai “editing software” –photo, video, and audio software.
- Memahami komunitas online seperti Facebook, Flickr, Youtube –lebih baik lagi “should already be a productive member of one”.
How to Start? Blogging!
Blogging (ngeblog) bukan saja cara terbaik saat ini untuk mengasah keterampilan menulis atau mempraktikkan ilmu jurnalistik, tapi juga membangun skill multimedia yang dibutuhkan wartawan masa depan.
Blog, seperti halnya situs web atau portal berita, bisa menyajikan informasi dalam format teks, gambar, grafis (infografis), animasi, video, link, dan sebagainya.
Dengan ngeblog, sang blogger juga bisa belajar ilmu HTML, PHP, programming, gaya menulis online (online writing style), dan teknik Search Enginze Optimization (SEO) yang dibutuhkan dalam mendesain dan mengelola situs web.
Pilih platform Blogger sebagai blog terbaik untuk merintis karier sebagai wartawan masa depan, multimedia, dan modern! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*