Cara Menjadi Pemandu Acara (Master of Ceremony)
SETIAP acara membutuhkan pemandu atau MC. Bahkan, shalat Jumat pun membutuhkan MC sekadar mengumumkan nama imama/khotib dan informasi DKM.
Dipercaya menjadi pembawa acara adalah sebuah kehormatan.
Dipilih menjadi MC artinya dipercaya penuh mengendalikan sebuah acara dan membuatnya sukses, meriah, "heboh", atau sesuai dengan keinginan panitia dan audiens.
Semua orang bisa jadi MC, sebagaimana halnya semua orang --generally-- bicara berbicara di depan umum (public speaking).
Syarat utama jadi MC adalah terlatih (well trained) sehingga terbiasa --alah bisa karena biasa. Untuk menjadi "biasa", ya ... latihan, yaitu latihan berbicara di depan umum.
Penyiar radio umumnya otomatis bisa ngemsi (jadi MC) karena ia sudah terbiasa berbicara di depan mikrofon. Demikian juga presenter televisi.
Tips Jadi MC
Tips MC superingkas dari saya bagi Anda yang ingin menjadi pembawa acara (MC) adalah latihan public speaking, membiasakan diri berbicara di depan umum, seperti terlibat aktif dalam diskusi, forum, akti dalam acara "Phone In" atau "suara pendengar" di radio/televisi, request lagu by phone ke radio, dan sebagainya.
Setelah terbiasa, terlatih, Anda tinggal mengikuti "Standard Operation Procedure" (SOP) pembawa acara (MC), seperti memberikan sinyal kepada audiens bahwa acara akan dimulai, mengucapkan salam, menyambut hadirin, menyapa tamu khusus, menyebutkan nama dan tujuan acara, menyampaikan susunan acara, mengenalkan pembicara, merangkai mata acara (bridging), dan menutup acara.
Tugas utama MC adalah membuka dan menutup acara, menyampaikan susunan acara, dan mengenalkan pembicara.
Itu saja dulu tips MC kali ini. Next post will be longer and details than this "very short" MC Tips. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*