MC, Emcee, atau MCee (baca: Emsi) bertugas menyampaikan kata-kata sambutan (welcoming speech), mengenalkan pembicara (introduces speakers) atau pengisi acara, dan menyilakan serta mengalokasikan waktu bagi pengisi acara.
Skill Utama: Public Speaking
Keterampilan (skill) utama seorang MC adalah kepiawaian berbicara di depan umum (public speaking). Dalam hal tertentu, teknik MC sama dengan teknik Public Speaking.Maka, untuk menjadi seorang MC, syarat utama adalah lihai berbicara di depan umum --sebuah kemahiran yang bisa didapatkan dengan latihan agar terlatih, terbiasa, dan bisa!Menjadi MC bisa jadi lebih sulit ketimbang jadi pembicara (public speaker). Pembicara "hanya" berbicara tentang topik tertentu selama durasi tertentu. MC atau Pembawa Acara (PA) lebih dari itu.
Seorang MC harus mampu "think on your feet", sigap, bereaksi cepat, memberikan komentar yang segar dan bijak, menyimpulkan pembicaraan, dan menyambungkan satu pembicara ke pembicara lain, serta tetap menjaga mood audiens.
9 Tugas Pokok Master of Ceremony (MC)
Berikut ini 9 tugas pokok MC yang saya sadur dari laman Public Speaking Solutions:1. Sambut Hadirin.
Mulailah dengan menyambut audiens. Ucapkan terima kasih atas kehadiran mereka. Jangan lupa, kenalkan diri Anda sebagai MC.
2. Sapa Pembicara.
Ucapkan terima kasih kepada para pembicara atau pengisi acara. Pimpin aplaus (tepuk tangan) buat mereka, juga tepuk tangan buat panitia (organiser).
3. Kenali Tema.
Kenali dan kuasai tema acara. Kemukakan nama, tujuan, dan tema acara. Ingatkan hadirin tentang manfaat kehadiran mereka di acara.
4. Sampaikan Humor.
Cara terhebat dalam mengenalkan tema acara adalah mengaitkannya dengan humor yang relevan atau situasi humoris.
5. Sampaikan Susunan Acara.
Sampaikan susunan acara kepada hadirin --waktu memulai, urutan pembicara atau penampilan, waktu presentasi/durasi penampilan, waktu bertanya, break/istirahat, dll.
6. Kenalkan Pembicara.
Miliki biodata pembicara dan sampaikan yang relevan dengan acara/topik.
7. Simak dan Catat!
Dengarkan semua pembicara, catat poin penting dan menarik untuk dijadikan rujukan dan dikaitkan dengan pembicara berikutnya (bridging).
8. Santai, Rileks!
Berusahalah santai. Siapkan selalu segelas air di dekat Anda, all the times!
9. Menutup Acara.
Sampaikan terima kasih kepada hadirin. Sebutkan hal-hal penting yang terjadi selama acara berlangsung (highlight).
Demikian peran penting MC atau Pembawa Acara. Praktiknya tentu saja disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan jenis acara. Good Luck...! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
2. Sapa Pembicara.
Ucapkan terima kasih kepada para pembicara atau pengisi acara. Pimpin aplaus (tepuk tangan) buat mereka, juga tepuk tangan buat panitia (organiser).
3. Kenali Tema.
Kenali dan kuasai tema acara. Kemukakan nama, tujuan, dan tema acara. Ingatkan hadirin tentang manfaat kehadiran mereka di acara.
4. Sampaikan Humor.
Cara terhebat dalam mengenalkan tema acara adalah mengaitkannya dengan humor yang relevan atau situasi humoris.
5. Sampaikan Susunan Acara.
Sampaikan susunan acara kepada hadirin --waktu memulai, urutan pembicara atau penampilan, waktu presentasi/durasi penampilan, waktu bertanya, break/istirahat, dll.
6. Kenalkan Pembicara.
Miliki biodata pembicara dan sampaikan yang relevan dengan acara/topik.
7. Simak dan Catat!
Dengarkan semua pembicara, catat poin penting dan menarik untuk dijadikan rujukan dan dikaitkan dengan pembicara berikutnya (bridging).
8. Santai, Rileks!
Berusahalah santai. Siapkan selalu segelas air di dekat Anda, all the times!
9. Menutup Acara.
Sampaikan terima kasih kepada hadirin. Sebutkan hal-hal penting yang terjadi selama acara berlangsung (highlight).
Demikian peran penting MC atau Pembawa Acara. Praktiknya tentu saja disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan jenis acara. Good Luck...! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*