PR Online - Tugas dan Keterampilan Humas Era Internet

PR - Humas Online
Public Relation (PR) Online merupakan “konsep baru” kehumasan, seiring perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang membentuk “masyarakat internet”. 

Per definisi, PR Online atau Online PR adalah aktivitas kehumasan yang dilakukan melalui media internet.

MASYARAKAT Humas Amerika atau The Public Relations Society of America (PRSA) mengadakan konferensi pada Juni 2013. Salah satu topik yang dibahas adalah keahlian apa yang harus dimiliki Humas profesional (Professional PR Skills) di masa depan.
Salah satu pembicara dalam konferensi tersebut, Arik Hanson, seorang konsultan humas digital, mengemukakan 10 keterampilan yang harus dimiliki praktisi humas profesional, sebagaimana dipublikasikan di blognya, “10 skill the PR Pro of 2022 MUTS have”.

Lebih dari Sekadar Bisa Menulis

Menurut Hanson, keahlian seorang praktisi humas, seperti keterampilan menulis (writing skills), akan lebih penting lagi di masa depan. Demikian pula keterampilan hubungan media (media relations) akan lebih dibutuhkan di era perkembangan pesat media saat ini dan masa depan.
Namun, harus diingat, kemampuan menulis dan hubungan media “hanya” masuk dalam daftar “keahlian tradisional” (traditional skills) seorang praktisi humas. Humas masa depan harus memiliki keahlian lebih dari sekadar bisa menulis dan berkomunikasi dengan kalangan media.

(Kalau saat ini ada praktisi humas yang ‘gak bisa menulis, ketinggalan zaman banget ya, lha… humas yang bisa menulis saja sudah disebut masuk daftar “keterampilan tradisional”, apalagi yang gak bisa nulis!).

Top 10 PR Skills Masa Depan


Berikut ini 10 keahlian yang wajib dimiliki praktisi humas profesional masa depan sebagaimana dikemukakan Hanson:

1. Advertising copywriting
Praktisi humas wajib memiliki keahlian menulis naskah iklan atau promosi, termasuk mengelola media sosial, newsletter elektronik (e-newsletters), Facebook, Google Adwords, dan sebagainya.

2- Video editing/production
Praktisi humas wajib memiliki keahlian memproduksi dan mengedit video. Instansi/perusahaan harus memiliki akun Youtube guna promosi online lewat video yang diproduksi oleh bagian Humas.

3- Mobile
Dalam beberapa tahun ke depan, praktisi humas profesoonal dituntut mampu “bermain” di dunia mobile guna menjalankan strategi promosi dan publikasi.

4-Social content creation/curation
Praktisi humas pro masa depan wajib memiliki kemampuan mengemas konten media sosial. Mereka adalah “penyampai cerita” (storytellers) yang harus piawai dalam komunikasi interpersonal yang menjadi ciri khas komunikasi media sosial.

5-Analytics
Praktisi humas profesional wajib memiliki kemampuan menganalisis audiens, pasar, konsumen, publik, termasuk pemanfaatan Google Analityc website instansi/perusahaannya, juga analisis karakter teman, “likers”, dan anggota grup Facebook.

6- SEO
Era digital menuntut setiap perusahaan, instansi, dan organisasi memiliki website. Guna mendapatkan pengunjung yang banyak dan popularitas website, praktisi humas yang bertugas mengelola website tersebut wajib memiliki keterampilan Search Engine Optimization (SEO Skills), selain keterampilan mengelola konten yang unik, menarik, dan bermanfaat.

7-Speed to information
Kecapatan informasi harus diwaspadai praktisi humas. Ia harus tanggap, responsif, dan mampu memonitor dinamika informasi, terutama yang terkait dengan lembaganya. Pemanfaatan Google Alert , misalnya, menjadi hal wajib bagi praktisi humas pro.

8-Programming skills
Praktisi humas profesional masa depan dituntut memiliki keterampilan pemrograman, seperti manipulasi atau kustomisasi kode CMS WorsPress atau lainnya.

9-Managing virtual teams
Praktisi humas pro masa depan harus mampu membuat dan mengelola tim virtual dengan fokus pada hasil –bukan waktu di kantor.

10-Blogger outreach
Praktisi humas pro masa depan adalah seorang blogger juga. Ia harus mampu ngeblog dan mengelolanya dengan baik.

PR Online - Humas Era Internet

Ulasan Erik Hanson di atas fokus bahkan "semuanya" tertuju pada kemampuan praktisi humas dalam mengelola media online dan media sosial. Dengan demikian, bisa dikatakan, praktisi humas masa depan adalah praktisi humas era digital --dikenal dengan istilah PR Online, Humas Online, e-PR, Cyber PR, Digital PR.
Uraian di atas juga menjadi “alert” sekaligus "guidance" bagi jurusan humas di perguruan tinggi mana pun, agar membekali para mahasiswanya dengan pengetahuan dan keterampilan online wiriting, online media management, blogging, dan perkembangan TIK lainnya.

PR Online merupakan “konsep baru” kehumasan, seiring perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang membentuk “masyarakat internet”.
Per definisi, PR Online adalah aktivitas kehumasan yang dilakukan melalui media internet.
  • Public relations (PR) is the practice of managing the spread of information between an individual or an organization and the public (Grunig, James E; Hunt, Todd (1984), Managing Public Relations (6th ed.), Orlando, FL: Harcourt Brace Jovanovich, Wikipedia)
  • Basically, online PR invlolves activities geared towards influencing media, communities and audiences that exist solely on the Internet using online channles. That includes search engines, blogs, news search, forums, discussion threads, social networks and other online communication tools. Brand reputation monitoring and management is also a focus area for online PR. (http://www.toprankblog.com/2006/04/tips-for-online-pr/).

    Keunggulan PR Online

    Setidaknya ada tiga keunggulan PR Online dibandingkan PR Offline.

    1. Kantor 24 Jam
    Berbeda dengan PR Offline yang biasanya dibatasi jam dan hari kerja, maka PR Online berlangsung 1x24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Website dan media sosial perusahaan/instansi menjadi "kantor" yang selalu buka selama 24 jam setiap hari.

    2. Respons Cepat
    Praktisi atau petugas PR Online menjadi semacam "tim reaksi cepat" yang siaga merespons order, masukan, keluhan, kritikan, atau apa saja yang disampaikan konsumen, klien, investor, dan publik. Respons ini, jika dilakukan dengan baik, akan membangun reputasi dan kredibilitas.

    PR Online juga dengan cepat dan mudah bisa merespons pemberitaan, isu, atau apa pun yang muncul di media online.

    3. Interaktif
    Interactivity adalah "watak" media online (internet). PR Online bukan saja memungkinkan, tapi juga mengharuskan praktisi humas berinteraksi (mewakili lembaganya) dengan publik, konsumen, atau klien.

    Online PR Tools

    Sejumlah perangkat "siap" membantu praktisi humas online dalam melaksanakan tugasnya.
    1. Email
    2. e-Newsletter (Ezine)
    3. Blog
    4. Media Sosial
    5. Google Alerts for brand monitoring
    Untuk konteks Indonesia, kayaknya baru lima jenis media online itu yang tersedia dan bisa dimanfaatkan oleh praktisi PR Online. Untuk konteks global, khususnya Amerika dan Inggris, PR Online Tools itu "sangat banyak", misalnya seperti dimuat di "Ultimate List of Online Public Relations Tools".

    Kesimpulan

    Staf Humas dan praktisi PR bukan saja harus terampil menulis dan berbicara, tapi juga menguasai teknologi internet dan terampil melakukan komunikasi online lewat website dan media sosial. Blogging dan aktif di media sosial merupakan sarana terbaik untuk melatih keterampilan yang dibutuhkan PR Online. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

    Ilustrasi gambar/bagan: www.smartinsights.com