Business Journalism adalah jurnalistik yang fokus pada peliputan dan pelaporan dunia bisnis, ekonomi, dan keuangan. Wartawannya disebut "jurnalis bisnis" (business journalists). Mengapa di kampus Indonesia belum ada program studi jurnalistik bisnis?
POSTING soal jurnalistik atau jurnalisme bisnis (business journalism) ini melengkapi tulisan sebelumnya, tentang Corporate Blogging dan Corporate Journalism, sebagai bagian dari tugas atau strategi Humas (PR) Online.
Istilah Business Journalism tampaknya belum populer di Indonesia. Tulisan yang membahas jurnalisme atau jurnalistik bisnis juga masih sangat langka, sama langkanya dengan tema "bisnis jurnalistik". Kalau tulisan atau berita bertopik "bisnis media" --yang tak lain adalah "bisnis jurnalistik"-- sudah lumayan banyak.
POSTING soal jurnalistik atau jurnalisme bisnis (business journalism) ini melengkapi tulisan sebelumnya, tentang Corporate Blogging dan Corporate Journalism, sebagai bagian dari tugas atau strategi Humas (PR) Online.
Istilah Business Journalism tampaknya belum populer di Indonesia. Tulisan yang membahas jurnalisme atau jurnalistik bisnis juga masih sangat langka, sama langkanya dengan tema "bisnis jurnalistik". Kalau tulisan atau berita bertopik "bisnis media" --yang tak lain adalah "bisnis jurnalistik"-- sudah lumayan banyak.
Bentuk jurnalisme ini meng-cover berita dan artikel feature tentang orang-orang, tempat, dan isu-isu yang berkaitan dengan dunia usaha (bisnis).
Ringkasnya, Business Journalism adalah jurnalistik yang mengkhususkan peliputan dan pelaporan masalah bisnis atau dunia usaha.
Wartawannya disebut "jurnalis bisnis" (business journalists). Ia fokus meliput dan menulis berita/informasi tentang pertiwa terkini dalam bidang ekonomi, dunia usaha atau bisnis, dan keuangan.
Hampir semua media menyajikan berita tentang dunia bisnis, namun jurnalistik bisnis yang detail dan mendalam (depth) bisa ditemukan di media publikasi, radio, dan saluran televisi yang didedikasikan khusus untuk jurnalisme bisnis dan keuangan (business and financial journalism).
Contoh Business Journalism adalah The Wall Street Journal (WJS) yang (semula) fokus pada berita bisnis dan eknomi (special emphasis on business and economic news). Kini WJS --termasuk WJS edisi Indonesia --tidak hanya memberitakan soal ekomoni dan bisnis, tapi juga berita lain seperti olahraga dan politik.
Contoh Jurnalistik Bisnus lainnya adalah Bisnis Indonesia dan Warta Ekonomi. Lagi-lagi, kedua media ini "tak kuasa" menahan diri untuk tidak memberitakan topik olahraga dan politik. Contoh media yang "murni" jurnalistik bisnis adalah SWA dan .... (tentu masih ada lagi yang lain).
Usia jurnalisme bisnis sebenarnya sudah cukup tua, yakni sejak abad 16 M. Menurut catatan History of Business Journalism, pertama kali muncul tahun 1568 ketika keluarga Fugger menerbitkan newsletter (surat berita) yang berisi informasi tentang ekomini Eropa.
Business journalism is one of the most fascinating aspects of media in recent years as it has documented such well-known corporate scandals as Enron, WorldCom, Adelphia Communications, HealthSouth and Tyco. (http://www.bizjournalismhistory.org/).
Business journalism tumbuh pesat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Setidaknya, itu kata lama Washington and Lee University yang sudah lama membuka program studi jurnalistik bisnis.
The field of business journalism has grown dramatically in the past 20 years. Yet the preparation of journalists to write about economic and financial topics has not kept up with that growth. Daily newspapers, specialized magazines, Internet-news sites and television stations are all eager for employees who can both understand business concepts and communicate those concepts in terms that readers and viewers will easily understand.
Kebutuhan akan jurnalis bisnis sebenarnya dirasakan oleh kalangan media di Indonesia. Mereka butuh wartawan yang piawai menulis topik ekonomi dan keuangan.
Wartawan yang meliput dan menulis soal ekonomi, bisnis, dan keuangan, jelas butuh pemahaman, wawasan, dan penguasaan konsep bisnis dan mampu mengkomunikasikannya kepada para pembaca, pendengar, atau pemirsa.
Kampus-kampus di luar sono memang sudah banyak yang membuka program studi jurnalistik bisnis, mengapa di Indonesia belum ada ya...? Belum ada atau belum "ngeh" ni para pakar dan akademisi jurnalistik Indonesia? Wasalam. (www.romelteamedia.com).*