Mereka gunakan trik "clickbait", umpan klik alias "jebakan klik", padahal ada yang menyebutnya sebagai "jurnalisme sampah"!
Pembaca "dipaksa" meng-klik link judul yang mereka buat dan share di media sosial. Jika tidak, pembaca tidak akan mendapatkan informasi.
Baca deh: ClickBait Modus Media Online Menarik Perhatian Pembaca
Ini dia beberapa contoh judul berita berupa "clickbait" yang berusaha "menggoda" pembaca untuk meng-klik tautannya:
- Angkutan Kota Mogok, Ini Reaksi Jokowi
- Jokowi Minta Kapal Asing Pencuri Ditenggelamkan, Ini Respons TNI AL
- Ditentang FPI dan KMP Jelang Pelantikan, Ini Reaksi Ahok
- Majelis Pengajian Ini Dukung Ahok Gubernur
- Bandung Disebut 'The City of Pigs', Ini Reaksi Ridwan Kamil
- Disebut Walikota Caper, Ini Reaksi Ridwan Kamil
- Harga BBM Naik, Ini Komentar SBY
Kita, pembaca, dipaksa nge-klik link judul itu jika ingin tahu. Masih mending jika isi beritanya "mencengangkan" atau "mengesankan". Ini mah, kebanyakan, biasa-biasa saja.
Situs Vice bahkan menyebut "jurnalisme" clickbait sebagai "jurnalistik sampah" (Garbage Click-Bait 'Journalism').
Penulis Yahoo.com, David Pogue, menyatakan clickbait bukan jurnalistik yang baik. Menurutnya, headline atau judul berita yang baik itu transparan dan efisien, bukan "menyembunyikan" substansi berita demi mengejar trafik.
"Sangat sering kita (pembaca) hanya buang waktu menge-klik tautan judul demikian... Headline berupa clickbait adalah promosi yang tak tahu malu (shameless hype)," tulisnya. "Even at their best, clickbait headlines are shameless hype."
Mengacu pada catatan Wikipedia, judul berita clickbait adalah jurnalisme "amatir" dan "rendah". Wikipedia bahkan cenderung mengidentikkannya dengan "koran kuning" (yellow journalism). Apakah wartawan/media-media online tega merendahkan diri mereka sendiri dengan membuat judul-judul berupa clickbait?
Cepat atau lambat, Facebook dikabarkan akan menggerus judul-judul berita clickbait karena dianggap "spam".
Sebagai pembaca, abaikan saja judul-judul yang seperti di atas --menggunakan kata "inilah.." atau "ini..." karena hampir selalu mengecewakan jika diklik. Let's declare war against clickbait journalism! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*