BERITA di media online hendaknya mengedepankan fakta terpenting dan paling menarik serta ringkas.
Demikian disarankan University of Richmond's Writer's Web dalam panduan tentang menulis karya jurnalistik: Various Types of Assignments.
Dalam panduan itu dijelaskan empat jenis tulisan/karya jurnalistik: Berita, Analisis, Editorial, dan Feature (News, Analysis, Editorial, and Feature).
Dalam membahas tentang penulisan berita (news) disebutkan, sebagian besar tulisan yang dimuat di sebuah media, terutama media cetak suratkabar, adalah berita (news stories).
Berita-berita tersebut fokus pada laporan peristiwa yang sekiranya menarik dan penting diketahui pembaca, meliputi berita lokal, nasional, dan internasional.
Ada juga berita-berita dengan topik tertentu (niche topics), seperti berita olahraga, berita bisnis, teknologi, fashion, dan sebagainya.
Etika Penulisan Berita
Dalam menulis berita, Anda harus...
1. Be Impartial.
Imparsial artinya tidak memihak, netral, jujur, dan adil. Isi berita harus menyajikan fakta dari semua pihak yang terlibat dalam sebuah peristiwa.
2. Be Accurate.
Akurat, benar, tidak salah data atau fakta, juga tidak salah nama, tanggal, angka, atau elemen konten berita lainnya.
Karena berita didasarkan pada fakta-fakta, maka Anda harus memastikan kebenaran fakta yang Anda tulis. Itu artinya Anda harus melakukan cek dan cek ulangm verifikasi, dan konfirmasi.
3. Have good news judgment.
Anda harus bisa mengidentifikasi mana yang layak jadi berita dan mana yang tidak layak. Anda harus bisa memutuskan informasi atau peristiwa apa saja yang perlu diketahui pembaca.
4. Never editorialize. Jangan Beropini!
Never editorialize: News is all fact, no opinion. Remember that!
Jangan pernah memasukkan opini Anda dalam menulis berita. Berita adalah semua fakta, tidak ada opini. Ingat itu!
Note: Dalam konteks Indonesia, poin keempat itu, disebutkan dalam Kode Etik Jurnalistik: "Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah" (Pasal 3).
Gaya Penulisan Berita: Piramida Terbalik
Berita biasanya mengikuti format baku: diawali teras (lead/lede) pendek --tidak lebih dari 30 kata-- diikuti detail informasi yang disusun dalam gaya piramida terbalik (inverted pyramid style).
Gaya piramida terbalik maksudnya fakta terpenting atau paling menarik dituliskan di awal naskah berita. Fakta kurang penting di bagian bawah.
Setidaknya ada dua alasan penggunaan gaya piramida terbalik:
- Pembaca memindai (scan) berita dengan cepat. People scan the news quickly. Karenanya, penting meletakkan fakta dan detail terpenting di awal naskah berita.
- Memudahkan editor untuk memotong (cut) naskah jika terlalu panjang, utamanya naskah untuk media cetak.
Bahasa Jurnalistik
Panduan tugas menulis berita di atas secara tersirat juga menunjukkan pentingnya bahasa jurnalistik.
Bahasa jurnalistik --disebut juga bahasa pers, bahasa media, bahasa komunikasi massa (mass communication language), dan bahasa suratkabar (newspapers languange)-- yaitu bahasa yang lazim digunakan wartawan dalam menulis berita.
Ciri atau karakteristik utama bahasa jurnalistik adalah hemat kata (economy of words), menghindari Kata Mubazir dan Kata Jenuh, sehingga membuat kalimat dan naskah berita menjadi ringkas. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*